Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Lalu, untuk katalis hari Senin (19/7) yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar meliputi contruction output dari Euro Area yang diproyeksikan akan tumbuh 18,9% dari sebelumnya 42,3%. Terjadi penurunan terhadap proyeksinya tetapi masih terbilang positif dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya yang sempat tumbuh negatif akibat dari pandemi Covid-19.
"Dari domestik yang perlu diperhatikan yakni terkait perkembangan kebijakan PPKM Mikro Darurat yang berpotensi diperpanjang pada pekan ini hingga enam pekan ke depan," papar dia. Oleh sebab itu, Erdhika menilai pekan depan IHSG akan masih bergerak konsolidasi pada kisaran yang terbatas yaitu di level support 5.950 dan resistance 6.118.
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menilai menguatnya IHSG pekan ini juga didorong dari adanya net buy asing yang cukup besar beberapa hari ini. Untuk pekan depan, dia melihat tidak ada sentimen baru. "Namun, dalam waktu dekat mungkin ada window dressing," ujar dia.
Panin Sekuritas memproyeksikan pekan depan IHSG akan bergerak pada rentang 5.947-6.114.
Baca Juga: Melemah hari ini, rupiah masih berhasil menguat 0,21% dalam sepekan terakhir
Adapun, beberapa saham yang bisa dilirik pada pekan depan yakni dari sektor pertambangan. Khususnya, batubara dan minyak seperti AKRA, PTBA, ITMG, dan ADRO. Sementara, Hendri menilai saham-saham yang dapat dicermati pekan depan meliputi AALI dengan target harga Rp 8.000 dengan level support Rp 7.550.
Kemudian, dia juga merekomendasikan buy AGII apabila menembus Rp 1.700 karena ada potensi menguji resistance Rp 1.830 dan support Rp 1.650. Lalu, buy AGRO apabila break out Rp 2.100, ada potensi menguji resistance Rp 2.260 dan support Rp 2.000.
Baca Juga: IHSG menguat 0,43% ke 6.072 pada Jumat (16/7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News