Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Di tengah pelemahan rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan sesi pertama, Senin (2/3). IHSG berada pada level 5.472,12, naik 0,4% atau 21,83 point.
Data RTI menunjukkan, penguatan saham hampir terjadi di seluruh sektor pembentuk IHSG. Dari 10 sektor, hanya satu yang memerah sedangkan 9 lainnya menghijau.
Sektor dengan penguatan tertinggi adalah pertambangan (1,07%), kemudian diikuti oleh perdagangan (1,01%), pertanian (0,42%), infrastruktur (0,40%), keuangan (0,33%), barang konsumsi (0,30%), manufaktur (0,21%), industri aneka (0,20%), dan industri dasar (0,06%).
Sedangkan sektor yang memerah adalah konstruksi sebesar 0,14%.
Tercatat juga sebanyak 128 saham menghijau, 122 saham memerah, dan 94 saham tidak bergerak. Total frekuensi perdagangan sebanyak 123.244 kali, dengan total volume 4,05 miliar lot dan total perdagangan Rp 3,67 triliun.
Terlihat investor domestik, masih melakukan aksi profit taking, terlihat dari nett sell investor domestik yang mencapai sebesar Rp 44 miliar di pasar reguler.
Seperti diketahui, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar Amerika Serikat makin tak berdaya. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia menunjukkan, rupiah pagi ini diperdagangkan pada level 12.993 per dollar AS.
Nilai kurs tersebut turun 0,01% dibandingkan pada akhir pekan lalu yang ada di level 12.863. Sedangkan di pasar spot, data Bloomberg menunjukkan, rupiah berada pada posisi 12.986 per dollar AS. Melemah dari posisi sebelumnya di level 12.932 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News