kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

IHSG disengat spekulasi kenaikan bunga BI


Rabu, 09 Mei 2018 / 17:12 WIB
IHSG disengat spekulasi kenaikan bunga BI
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski dibuka memerah, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan hari ini ditututup menghijau di level 5.907 atau naik 2,31%. Meski demikian, asing masih memperlihatkan tren net sell sebesar Rp 328 miliar.

Beberapa sentimen dirasa menjadi salah satu pendorong hijaunya indeks, antara lain sepekulasi Bank Indonesia bakal menaikkan suku bunga, bahkan sampai 50 basis poin. BI, yang bakal menggelar Rapat Dewan Gubernur 16-17 Mei mendatang, saat ini makin terdesak untuk menaikkan bunga. Apalagi, rupiah akhirnya menembus level psikologis Rp 14.000 per dollar AS. 

Spekulasi BI bakal menaikkan bunga ini menjadi daya dorong IHSG.

"Kita harus optimis bahwa langkah dari BI tersebut merupakan salah satu langkah yang efektif untuk meningkatkan stabilitas rupiah khususnya, sehingga tentunya memberikan katalis positif bagi IHSG," kata Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas kepada KONTAN, Rabu (9/5).

Nafan juga mengatakan, arus dana asing tidak akan berlangsung lama apabila pemerintah mampu memberikan terobosan yang berarti dalam rangka menjaga tingkat stabilitas ekonomi nasional.

Namun, hal ini juga akan sangat bergantung pada data-data makroekonomi domestik yang akan dirilis kemudian. Lalu juga bagaimana kesiapan bank sentral negara-negara lain dalam rangka meningkatkan suku bunga acuan, apalagi bulan depan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya.

Sekadar mengingatkan, BI menahan bunga acuan 4,25% sejak September lalu. Sementara itu, The Fed sudah menaikkan bunga dua kali, dan memicu pengetatan moneter global dan perginya dana asing dari negara berisiko. BI sebelumnya mengatakan, akan menaikkan bunga jika pelemahan rupiah mengganggu stabilitas keuangan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×