Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,77% di level 6.270,32 pada perdagangan Senin (15/2). Ada sebanyak 299 saham menguat, 182 saham melemah, dan 160 saham stagnan.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher mengatakan, IHSG ditutup menguat setelah data neraca dagang naik di atas ekspektasi. Penguatan juga didukung penurunan jumlah kasus harian covid-19 yang hari ini mencapai 6.462 kasus baru.
Nah, untuk perdagangan besok, Selasa (16/2) IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low didukung indikator stochastic yang melebar setelah membentuk goldencross.
"Sentimen positif dari penurunan kasus harian covid masih akan mendorong IHSG, selain itu pergerakan juga akan dipengaruhi hasil penetapan suku bunga Bank Indonesia," ungkap Dennies dalam riset Senin (15/2).
Baca Juga: Indeks sektor teknologi melesat tajam, bagaimana rekomendasi sahamnya?
Adapun resistance 2 IHSG berada di level 6.304, resistance 1 di level 6.287. Support 1 IHSG berada di 6.248, dan support 2 di level 6.226.
Saham-saham yang bisa dicermati pada perdagangan Selasa (16/2) meliputi:
1. PT Medco Energi International Tbk (MEDC)
Candlestick membentuk higher high dan higher low didukung candlestick yang membentuk goldencross berpotensi menguat dalam jangka pendek.
Target price: Rp 730–Rp 750
Entry level: Rp 685–Rp 705
Stop loss: Rp 670
2. PT PP Tbk (PTPP)
Menguat setelah rebound di area support didukung indikator stochastic yang melebar setelah membentuk goldencross. Uji resistance terdekat.
Target price: Rp 1.900–Rp 1.950
Entry level: Rp 1.780–Rp 1.820
Stop loss: Rp 1.750
3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Candlestick membentuk higher high dan higher low didukung candlestick yang membentuk goldencross berpotensi menguat dalam jangka pendek.
Target price: Rp 3.350–Rp 3.400
Entry level: Rp 3.200–Rp 3.250
Stop loss: Rp 3.170
Baca Juga: IHSG menguat 0,77% pada Senin (15/2) meski net sell asing mencapai Rp 693 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News