Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada Jumat (15/10). IHSG tercatat menguat 0,11% atau 7,224 poin ke level 6.633,338.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG ditutup menguat cukup terbatas setelah melemah sepanjang hari perdagangan. Penguatan IHSG mengikuti pergerakan bursa saham secara global yang didukung rebound ekonomi secara global. Investor asing pun mencatatkan net buy hingga Rp 1,5 triliun.
Dennies memperkirakan, IHSG masih melanjutkan penguatan besok Senin (18/10). IHSG akan bergerak di level support 6.573 hingga 6.520. Sementara itu, level resistance-nya di 6.658 hingga 6.690.
"Secara teknikal tren bullish masih cukup kuat, candlestick membentuk higher high dan higher low menguji resistance all time high," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (16/10).
Baca Juga: IHSG diproyeksi masih bisa menguat terbatas pada Senin (18/10)
Ia mencermati, rentang penguatan mulai terbatas dan ada potensi koreksi. Pergerakan pada awal pekan akan dipengaruhi oleh beberapa data ekonomi yang akan dirilis di China seperti GDP dan retail sales.
Di tengah IHSG yang diperkirakan melanjutkan pelemahan, saham-saham ini dicermati oleh analis:
1. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
INKP mengalami koreksi namun masih bergerak dalam tren bullish jangka menengah. Analis menyarankan investor masuk saham ini di harga Rp 8.950 - Rp 9.100 per saham. Stop loss di Rp 8.900 per saham. Adapun target harganya di Rp 9.350-Rp 9.500 per saham.
2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
WIKA breakout resistance. Target Price/Entry Level/Stop Loss ditingkatkan. Investor bisa masuk saham ini di harga Rp 1.440-Rp 1.470 per saham. Stop loss di Rp 1.420 per saham. Adapun target harga WIKA dipatok di Rp 1.520 - Rp 1.550 per saham.
Baca Juga: IHSG naik 2,34% dalam sepekan, kapitalisasi pasar di bursa tembus Rp 8.000 triliun
3. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
Mengalami koreksi namun masih bergerak dalam tren bullish jangka menengah. Analis menyarankan masuk saham ini di Rp 8.850- Rp 9.000 per saham. Stop loss di Rp 8.750 per saham. Target harga saham ini berada di Rp 9.200- Rp 9.350 per saham.