Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,11% ke level 6.633,338 pada perdagangan Jumat (15/10). IHSG cukup bergerak volatile, dengan berada di zona merah di hampir sepanjang perdagangan. Dalam sepekan, IHSG berhasil menguat 2,34%.
Di saat yang sama, investor asing juga mencatatkan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 5,15 triliun di pasar reguler.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, selama sepekan ini IHSG didorong oleh sektor keuangan dan energi. Adanya aksi korporasi pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yakni stock split, dan kenaikan harga batubara memicu kenaikan harga-harga sahamnya sehingga berlanjut kepada kenaikan IHSG.
Baca Juga: IHSG naik 0,11% ke 6.633 di akhir perdagangan Jumat (15/10), net buy asing Rp 1,50 T
Sementara itu, analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai, sepanjang pekan ini perdagangan IHSG diwarnai oleh sejumlah sentimen. Salah satunya yakni naiknya ekspektasi terhadap kinerja neraca perdagangan bulan September 2021 seiring dengan penguatan dari harga komoditas.
Pada pekan depan investor akan mencermati hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan moneter.
“Selain itu rilis data pertumbuhan kredit juga menjadi indikasi awal terkait kemajuan dari pemulihan ekonomi dimana pertumbuhan kredit menjadi salah satu indikator dari ekspansi perusahaan,” terang Okie kepada Kontan.co.id, Jumat (15/10).
Untuk pekan depan IHSG diproyeksikan bergerak terbatas dalam kisaran 6.504 hingga 6.690.
Sementara Herditya menilai, Untuk sepekan ke depan, penguatan IHSG sudah mulai terbatas dan rawan untuk terkoreksi. Investor dapat mencermati resistance pada level 6.680 dan support di 6.500 untuk pekan depan. “Minggu depan akan ada rilis data BI rate,” kata Herditya.
Selanjutnya: IHSG turun 0,55% ke 6.589 di sesi I, Jumat (15/10), investor asing masih net buy
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News