Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali merosot di awal pekan, Senin (28/11) dengan ditutup turun 0,15% atau 7,532 poin ke level 5.114,572.
Aksi jual investor asing turut membebani pergerakan IHSG dengan net sell Rp 829,799 miliar keseluruhan perdagangan.
Menurut analis Danareksa Lucky Bayu, sentimen dari bursa saham di kawasan Asia yang belum memberikan sentimen positif bagi bursa saham domestik mempengaruhi turunnya IHSG pada Senin.
"Saham Tokyo dibuka merosot pada Senin, dengan sentimen investor yang negatif akibat kenaikan yen dan turunnya harga minyak," kata Lucky.
Melemahnya harga minyak mentah menyusul pernyataan Arab Saudi yang untuk pertama kalinya menyarankan OPEC agar tidak perlu membatasi produksi.
Adapun indeks acuan Nikkei 225, yang ditutup pada pekan lalu ke level tertinggi dalam 11 bulan terakhir, turun 0,53 persen atau 97,12 poin menjadi 18.284,10 di pembukaan perdagangan.
Sementara itu indeks Topix merosot 0,50 persen atau 7,34 poin menjadi 1.457,19. "Eropa dan Asia dibuka melemah," katanya.
Namun demikian, pada Selasa (29/11) menurut Lucky indeks akan bergerak menguat dengan target 5.125 sampai 5.170
“Angka 5100 sudah diuji hari ini, sebenarnya, angka terendah indeks itu ada di 5.043 tapi kenyataanya hari ini tidak mencapai itu, artinya pasar masih menilai indeks belum memiliki potensi pelemahan lebih lanjut karena masih berada di atas angka terendah,” ujarnya.
Selain itu, menurut dia, bulan Desember sudah ditunggu-tunggu oleh investor yaitu rapat bank sentral Amerika. Rapat the fed cenderung mendorong pasar untuk melakukan pasar melakukan transaksi lebih agresif karena berharap hasil rapat tidak mengubah suku bunga.
“Bullish pada Selasa juga karena kinerja Dow Jones sudah berada di atas angka psikologis yaitu di atas 19.000, jadi itu akan mendorong IHSG untuk menuju level 5.150 hingga 5.170 di mana kedua angka tersebut sudah pernah diuji minggu lalu,” katanya.
Sementara analis BCA Securities Achmad Yaki mengatakan, indeks banyak tertekan penurunan harga komoditas minyak dan batubara serta pelemahan Rupiah yang masih bertengger dikisaran 13.500an.
“Selain itu pelaku pasar masih menanti beberapa data ekonomi yang akan dirilis,” katanya.
Achmad mengatakan, Selasa ini IHSG berpotensi menguat di range perdagangan 5096-5192.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News