Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun di tengah penantian data ekonomi domestik yang akan dirilis, Senin (28/11).
IHSG ditutup melemah 7,53 poin atau 0,14 % menjadi 5.114,57. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,60 poin (0,18 %) menjadi 852,23.
Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan, IHSG bergerak konsolidasi menjelang rilis data inflasi November 2016 yang sedianya akan dipublikasikan pada awal Desember nanti.
"Namun, di tengah harga saham yang sedang mengalami koreksi, pelaku pasar masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi beli saham, mengingat dalam jangka panjang pasar saham domestik masih berada dalam tren penguatan," katanya.
Ia memproyeksikan bahwa IHSG BEI akan bergerak di kisaran level 5.069-5.272 poin pada perdagangan Selasa (29/11). Ekspektasi positif terhadap data ekonomi akan membuka peluang IHSG untuk bergerak menguat.
Analis Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe menambahkan bahwa pelemahan indeks masih disebabkan oleh sentimen negatif dari nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang cenderung masih terdepresiasi seiring adanya kemungkinan bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini.
Secara teknikal, lanjut dia, selama sepekan ke depan, IHSG diprediksi akan bergerak di kisaran 5.043-5.165 poin.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler mencapai 320.218 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,545 miliar lembar saham senilai Rp7,825 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 107,12 poin (0,47 %) ke level 22.830,12, indeks Nikkei turun 24,33 poin (0,13 %) ke level 18.356,89, dan Straits Times menguat 15,32 poin (0,54 %) posisi 2.874,65.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News