Reporter: Recha Dermawan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau perdagangan pada pekan ini, Jumat (1/9). IHSG menguat 0,35% atau 24,39 poin ke level 6.977,65.
Sementara dalam sepekan, IHSG mengakumulasikan kenaikan 1,19%. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 1,85%.
CEO Edvisor, Praska Putrantyo mengatakan, untuk perdagangan Senin (4/9) IHSG diperkirakan kembali menguat di kisaran 6.954 - 7.015.
Menurutnya, sentimen akan berasal dari sikap pasar yang mencermati berlakunya aturan Auto Rejection yang kembali simetris. Lalu rilis data tenaga kerja AS yang membaik melalui Non Farm Payrolls di atas ekspektasi meskipun angka pengangguran naik ke 3,8% per Agustus 2023.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Tembus 7.000, Cermati Saham-Saham Pilihan Analis di Bulan September
Serta rilis indeks Caixin Manufaktur China yang kembali naik ke 51 per Agustus 2023 di atas ekspektasi yang memudarkan kekhawatiran perlambatan ekonomi China.
“Saham yang bisa dicermati dari sektor perbankan, barang baku, energi, barang konsumen primer, transportasi & logistik, dan infrastruktur” kata Praska
Di antaranya sanam-saham dengan rekomendasi Beli adalah Panin Bank (PNBN) (TP 1.410), Aneka Tambang (ANTM) (TP 2.020), Astra Motor (ASII) (TP 6.900), Surya Esa Perkasa (ESSA) (TP 670), Samudera Indonesia (SMDR) (TP 390), dan Pertamina Gas Negara (PGAS) (TP 1450).
Menurut Praska, strategi investasi yang sebaiknya dilakukan adalah trading jangka pendek dengan jangka waktu mingguan hingga bulanan serta buy on weakness pada saham-saham yang sudah menguat lebih dari 1 minggu terakhir.
Baca Juga: Pengiriman Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) Meningkat, Simak Rekomendasi Analis
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan IHSG berpotensi pullback ke kisaran 6.900-6.930.
“Hal ini terindikasi dari Stochastic RSI yang membentuk death cross di overbought area.” kata Alrich.
Penguatan IHSG pada Jumat lalu (1/9) ditopang oleh emiten basic materials dan energy. Hal ini dipicu oleh kenaikan PMI Manufaktur Indonesia ke 53,9 di Agustus 2023 dari 53,3 pada Juli 2023.
Selain itu, kondisi supply minyak yang akan lebih ketat, akibat Badai Idalia di Florida, AS. Penguatan ini diperkirakan masih berlanjut hingga pekan depan.
Dari dalam negeri, Inflasi Indonesia berada di 3.27% yoy di Agustus 2023 dari 3.08% yoy di Juli 2023 (1/9).
Namun level tersebut lebih rendah dari perkiraan di 3.33% yoy. Pada pekan depan, Indonesia akan merilis data Cadangan Devisa (7/9) dan Indeks Keyakinan Konsumen bulan Agustus 2023 (8/9).
Baca Juga: IHSG Menguat 1,19% Selama Sepekan, Asing Paling Banyak Mengoleksi Saham Berikut
Dari regional, Tiongkok akan merilis Neraca Perdagangan, ekspor dan impor bulan Agustus 2023 (7/9). Ekspor dan impor Tiongkok diperkirakan terkontraksi ke 9.8% yoy dan 8.8% yoy.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pasar dapat memperhatikan saham-saham tambang seperti Elnusa (ELSA), Adaro Energy Indonesia (ADRO), Bukit Asam (PTBA) dan Indo Tambangraya Mekah (ITMG).
Selain itu, pasar juga dapat memperhatikan saham dengan rebound lanjutan seperti Mitra Adiperkasa (MAPI), Indofood CBP (ICBP), Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) dan Ace Hardware Indonesia (ACES).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News