Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah, Senin (30/11), setelah penutupan pekan lalu turun 0,79% ke 4.560,56. Indikator teknikal menunjukkan, sinyal pelemahan pada indeks awal pekan.
Achmad Yaki Yamani, analis Sucorinvest Central Gani, mengatakan, indikator MACD & momentum melemah. Tapi, RSI masih menunjukkan penguatan. Pelemahan indeks diikuti kenaikan volume. "Sehingga, indeks diprediksi turun di 4.468-4.635," ujar Yaki.
Dari sisi fundamental, indeks akan dipengaruhi anjloknya bursa China, setelah otoritas setempat menginvestigasi broker lokal terkait aksi short selling dan spekulasi berlebihan. Penguatan USD terhadap beberapa mata uang global dan melemahnya harga komoditas juga menekan IHSG.
William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities, mengatakan, indeks kembali konsolidasi. Penurunan masih wajar. "Kuncinya, tak melewati support 4.534," tandas William. Jika data ekonomi Desember sesuai ekspektasi, indeks ke resistance 4.675.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News