kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.829   -89,00   -0,57%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

IHSG diprediksi bakal terpengaruh komoditas


Rabu, 25 Mei 2011 / 07:40 WIB
IHSG diprediksi bakal terpengaruh komoditas
ILUSTRASI. Yuk buat nasi goreng kuning untuk menyambut kemerdekaan Indonesia


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak flat hingga naik tipis hari ini, Rabu (25/5). Analis Universal Broker Indonesia Alwi Assegaf memprediksi, rentang pergerakan indeks hari ini di 3.770-3.800.

Menurut Alwi, secara fundamental IHSG lebih cenderung digerakkan harga komoditas. Harga minyak dan emas yang pulih bisa mendorong indeks melanjutkan rebound. "Peran komoditas terhadap bursa regional juga besar," kata dia, Selasa (24/5).

Analis UOB Securities Edy Kho juga optimistis hari ini IHSG akan rebound dengan berada di kisaran 3.752-3.820. Secara teknikal, itu diindikasikan oleh pola hammer putih yang dibentuk candlestick. IHSG juga ditahan double support dengan kekuatan beli di atas kekuatan jual.

IHSG kemarin mengalami penguatan 0,20% ke 3.785,94 karena kenaikan harga minyak sebagai acuan komoditas lain. Penguatan paling signifikan terjadi pada sektor pertanian. Pola doji candlestick menunjukkan kekuatan imbang antara beli dan jual.

Sejalan dengan IHSG, Direktur Currency Management Group Farial Anwar memprediksi, kurs rupiah hari ini juga akan naik terbatas dengan kisaran perdagangan Rp 8.550-8.580 per dollar Amerika Serikat (AS). "Belum ada sentimen negatif yang memicu aksi jual rupiah," kata dia.

Kemarin, nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,26% menjadi Rp 8.571 per dollar AS. Kondisi AS yang belum juga membaik tidak mendorong capital outflow. Kondisi euro juga belum membaik, terutama karena surat utang beberapa negara di Uni Eropa turun ke level junk bond.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×