kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

IHSG diprediksi akan melemah di awal pekan


Minggu, 22 Maret 2015 / 17:05 WIB
IHSG diprediksi akan melemah di awal pekan
ILUSTRASI. Ragna Crimson Episode 2 Subtitle Indonesia Kapan Tayang? Berikut Sinopsis dan Jadwal


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan melemah di awal pekan. Jumat, (20/3) IHSG melemah 0,20% ke level 5.443,06. Meski begitu, selama sepekan IHSG naik 0,30%. Sementara bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific naik 0,55% ke level 147,55. Selama sepekan bursa Asia naik 2,5%. 

Di akhir pekan lalu, kenaikan terbesar dialami oleh sektor saham aneka industri 0,48%. Lalu, disusul oleh sektor saham properti yang juga naik 0,47%. Sementara sektor saham agribisnis dan pertambangan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,47% dan 0,38%. 

Reza Priyambada, Analis NH Korindo Securities mengatakan IHSG berada di zona merah pasca menguat sehari sebelumnya karena sengatan pernyataan The Fed yang belum akan menaikkan suku bunga. "Kenaikan sempat terjadi di sesi kedua namun, belum dapat melampaui pencapaian di hari sebelumnya," paparnya. 

Kondisi itu belum mampu mengangkat IHSG. Hal itu lantaran, laju rupiah yang kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat. 

Lanjar Nafi Taulat, Analis Reliance Securities mengatakan bursa Asia kembali bergerak mixed dengan penguatan dipimpin oleh bursa Shanghai dan Jepang. Itu terjadi pasca bank sentral kedua negara tersebut mengumumkan hasil survey dan kebijakan moneter setelah The Fed memperlambat kenaikan suku bunganya. 

Sementara menurut Lanjar, IHSG kembali tertekan lantaran investor asing kembali melakukan aksi jual. Asing melakukan asksi jual yang cukup besar setelah rupiah kembali terdepresiasi di awal pekan. "Sehingga pergerakan IHSG yang terus cenderung flat," katanya. Akhir pekan lalu, investor asing mencatatkan aksi net sell senilai Rp 635,1 miliar. 

Adapun sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG antara lain, adanya data tingkat kepercayaan konsumen dan manufacturing PMI Eropa. Kemudian data tingkat inflasi dan GDP Amerika Serikat pada Februari 2015. Dimana, Lanjar bilang, jika data-data tersebut dirilis cukup baik maka akan kembali menahan penguatan rupiah. 

Sedangkan dari teknikal Lanjar melihat dari sisi teknikal IHSG terus bergerak sideways. Indikator stochastic terus bergerak flast di area dekat oversold dengan diiring momentum yang cenderung bearish dari RSI. Ia bilang IHSG akan bergerak kembali mixed di range pergerakan 5.400-5.465.

Serupa, Reza juga memprediksi ISHG hari ini berpotensi untuk melanjutkan pelemahan di kisaran 5.420-5.451. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×