CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

IHSG dibuka liar di awal pekan


Senin, 19 Desember 2016 / 09:15 WIB
IHSG dibuka liar di awal pekan


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat tertekan di awal pekan (19/12). Data yang dihimpun RTI menunjukkan, pada pukul 09.11 WIB, indeks berhasil naik tipis 0,03% menjadi 5.233,113. Sebelumnya, indeks sempat tertekan 0,1%.

Ada 58 saham yang melorot. Sementara, jumlah saham yang naik mencapai 58 saham dan 76 saham lainnya tak berubah posisi.

Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 194,933 juta saham dengan nilai transaksi Rp 127,641 miliar.

Jumlah sektor yang tertekan dan naik seimbang. Tiga sektor dengan penurunan terbesar adalah sektor barang konsumen turun 0,68%, sektor manufaktur turun 0,39%, dan sektor industri dasar turun 0,1%.

Saham-saham yang berada di jajaran top losers indeks LQ 45 antara lain: PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 2,54% menjadi Rp 1.825, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 1,69% menjadi Rp 580, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 1,54% menjadi Rp 2.560.

Di posisi top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 2,58% menjadi Rp 1.590, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 1,87% menjadi Rp 5.450, dan PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 1,8% menjadi Rp 452.

Di seluruh market, investor asing masih membukukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 3,3 miliar. Tapi di pasar reguler, asing mencatatkan net sell senilai Rp 5,3 miliar.

Kepala Riset Daewoo Securities Taye Shim memprediksi, memprediksikan pekan ini akan menjadi minggu yang tenang menjelang awal musim liburan.
"Kami tidak setuju dengan pendapat pasar bahwa pasar negara berkembang akan bergejolak seperti di 2015 saat Fed menaikan suku bunga, karena menurut kami, fundamental ekonomi global telah banyak meningkat sejak 2015," paparnya.

Dia menambahkan, minggu ini, investor akan mengawasi data ekonomi AS dan revisi kuarta III 2016 PDB Inggris yang akan dirilis Jumat (23/12) mendatang. Selain itu, Bank of Japan juga akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter pada hari Selasa (20/12) besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×