Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak sideways dan ditutup di 5.410,27. Indeks turun 0,12% dalam sehari, tapi naik tipis 0,02% dalam sepekan.
Penopang IHSG adalah laporan keuangan emiten kuartal III yang cukup memuaskan. Selain itu, ada sentimen positif dari kenaikan posisi Indonesia dalam indeks kemudahan berbisnis. Indonesia naik naik
15 peringkat ke urutan 91.
Menurut analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji, peningkatan peringkat tersebut merupakan hasil implementasi paket kebijakan ekonomi yang berjalan efektif. Tapi, IHSG masih dikelilingi sentimen negatif global, seperti turunnya harga minyak dunia akibat friksi di antara negara-negara produsen minyak dalam menyikapi rencana pemangkasan produksi minyak.
Ke depan, IHSG akan dipengaruhi oleh pengumuman indeks belanja perusahaan manufaktur Indonesia serta data inflasi. "Selain itu Jumat depan akan dirilis data mengenai kepercayaan konsumen," kata Nafan.
Sentimen dari luar, pelaku pasar menanti rilis data ekonomi global, seperti data Tiongkok Manufacturing & Non-Manufacturing PMI dan Caixin Manufacturing PMI.
Pekan depan, Nafan memprediksi indeks akan konsolidasi, tapi cenderung bergerak positif di 5.295–5.475. Ia menyarankan investor mencermati saham EXCL, BSDE, ASRI, MPPA, WTON, dan BBTN.
Analis Erdikha Elit Sekuritas Toufan Yamin memprediksi, IHSG awal pekan depan menguat terbatas di 5.400–5.426. Saham yang menarik di antaranya ADRO, BBCA, BBNI, CPIN, INTP, PGAS, LPPF dan UNVR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News