Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terkena dampak negatif dari penutupan Wall Street tadi malam.
Analis BNI Securities Thendra Crisnanda berujar, pelemahan indeks di sesi pertama tadi masih didominasi oleh kekhawatiran terhadap ancaman fiscal cliff AS yang berpotensi menghambat ekonomi dunia.
Selain itu, kondisi Eropa yang juga belum menunjukkan tren pemulihan masih menjadi perhatian para pelaku pasar dalam mengambil keputusan.
"Saham-saham big caps seperti ASII, UNTR, PGAS, UNVR dan BBRI masih membebani pergerakan IHSG," terang Thendra kepada KONTAN, Jumat (9/11). Kemungkinan, menurut Tendra, minimnya sentimen positif masih menyebabkan indeks tetap terkonsolidasi pada sesi kedua nanti di kisaran 4.300-4.350.
"Tetapi kami memperkirakan indeks akan sedikit rebound didorong oleh tingkat inflasi China yang di luar ekspektasi turun ke level terendah dalam 33 bulan terakhir," tambahnya.
Analis Phillip Securities Venty Arnesya memprediksi IHSG masih akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah. Sebab insentif di pasar minim.
"IHSG pada perdagangan hari ini memiliki support di 4.270-4.290 dan resistance di 4.350-4.370 dengan kecenderungan melemah," kata Venthy.
Ia merekomendasikan buy on weakness saham ASII pada harga Rp 7.500, SSIA di harga Rp 1.110, BBRI di harga Rp 7.050, dan MAPI pada Rp 6.300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News