Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mereda. Hal ini dilihat dari pergerakan indeks menjelang sesi akhir kemarin (9/11).
Analis MNC Securities, Edwin Sebayang menuturkan, secara teknikal, IHSG membentuk pola hammer di posisi bawah yang mengindikasikan menurunnya tekanan jual.
Namun, IHSG akan menghadapi sentimen dari Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang masih negatif pada perdagangan malam tadi. Salah satu penyebab Wall Street memerah adalah kekhawatiran mengenai fiscal cliff.
Menurutnya, inilah saat ketahanan IHSG diuji. Sebab, sejumlah sentimen menggempur IHSG dari segala sisi mulai dari bursa regional hingga ancaman jatuhnya perekonomian AS ke jurang resesi.
Menyikapi ancaman tersebut, hendaknya pelaku pasar lebih bijak melakukan aksi jual dan menghindari saham berbasis komoditas (CPO, timah dan nikel). "Ada baiknya investor tetap fokus pada saham berbasis domestik yang berkinerja solid dengan Debt Earning Ratio (DER) rendah serta sedang melakukan corporate action yang signifikan," jelasnya.
Untuk perdagangan saham hari ini, Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak di range 4.302-4.352 dan merekomendasi jual untuk saham-saham CPO.
Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan beli antara lain ASII, MAPI, WIKA, CPIN, SSIA, IMAS, PTPP, HERO, ICBP, MDRN, dan ADES.
Sementara itu, Analis Panin Securities, Purwoko Sartono memprediksi, pada perdagangan terakhir pekan ini, IHSG akan bergerak mendatar dengan kecenderungan menguat.
"Meski sempat turun tajam pada perdagangan kemarin, akan tetapi IHSG masih dapat ditutup di atas level psikologis 4.300," ungkapnya. Kisaran support-resistance hari ini di seputaran 4.290-4.365. Saham pilihan yang bisa dilirik investor diantaranya CPIN, SSIA, GIAA, dan MDRN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News