Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,31% ke level 6.873,40 pada Selasa (21/2). Penurunan IHSG terutama terjadi di perdagangan sesi kedua setelah sempat menguat di awal perdagangan.
Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim menilai, pelemahan IHSG kemarin seiring dengan kurangnya sentimen positif untuk para pelaku pasar. Saham emiten perbankan besar seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), serta PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kompak mengalami pelemahan. Lukman menilai pelemahan ini menyusul mencuatnya rencana pemberian bunga pinjaman 0% untuk para pelaku usaha mikro.
Untuk perdagangan Rabu (22/2), investor masih akan memperhatikan risalah Federal Open Market Committee (FOMC) dari The Fed. Risalah rapat The Fed akan menunjukkan isyarat dari bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut terkait kebijakan di tengah inflasi yang mulai membaik.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Masih Rentan Terkoreksi Pada Rabu (22/2)
“Namun, inflasi AS pada bulan Januari 2023 masih berada di atas perkiraan, sehingga kami melihat The Fed masih ada potensi untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter,” kata Lukman.
Potensi kenaikan suku bunga ini menyusul data US-non farm payrolls yang mengalami kenaikan yang dapat menyebabkan inflasi. Selain itu, sentimen negatif datang dari komoditas batubara yang harganya terus melemah. Harga saham emiten batubara seperti PT Adaro Energy Indonesia (ADRO), PT Indo Tambagraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Bukit Assam Tbk (PTBA) pun turun.
Lukman memperkirakan, IHSG masih akan bergerak terbatas pada Rabu (22/02) dengan rentang support 6.850 dan resistance 6.905. Investor bisa mencermati saham PT Petrose Tbk (PTRO), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, penurunan IHSG kemarin dipengaruhi oleh sentimen dari luar negeri. Pelaku pasar menanti sinyal Federal Reserve yang diramal masih hawkish karena data ekonomi AS yang membaik. The Fed malam nanti akan merilis risalah rapat FOMC 31 Januari-1 Februari lalu.
Baca Juga: Wall Street Tertekan Pada Selasa (21/2) Setelah Libur Panjang
“Kami memperkirakan IHSG masih rawan terkoreksi untuk uji 6.833, dengan support 6.803 dan resistance 6.923,” kata Herditya. Investor bisa mencermati saham EXCL, TLKM, dan SMGR untuk perdagangan Rabu (22/2).
Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, secara teknikal IHSG ditutup dibawah MA20 di 6.890 pada Selasa (21/2), sejalan dengan pelebaran negative slope pada MACD. Hal ini mengindikasikan potensi pelemahan lanjutan IHSG ke support level di kisaran 6.820-6.840 pada perdagangan Rabu (22/2).
“Pelaku pasar berharap memperoleh petunjuk mengenai puncak Fed Rate dari risalah FOMC. Saat ini, pasar mengantisipasi setidaknya tiga kali kenaikan The Fed Rate di semester pertama 2023,” kata Rio, Selasa (21/2). Proyeksi dia, IHSG akan bergerak di rentang support 6.820 dan resistance 6.940
Menurut Rio, pelaku pasar dapat memperhatikan saham-saham yang berpotensi melanjutkan rebound seperti INCO, INTP, SMDR, DEWI, dan GGRM di Rabu (22/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News