kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG bisa naik 25%-30% tahun depan


Rabu, 27 Desember 2017 / 21:53 WIB
IHSG bisa naik 25%-30% tahun depan


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berkali-kali Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi di 2017. Terakhir, pada perdagangan Rabu (27/12) IHSG kembali menyentuh level tertinggi dan ditutup di posisi 6.277,16. Mengiringi rekor IHSG ini, terlihat perubahan fundamental yang terjadi di pasar modal.

Hal ini disampaikan oleh Managing Director Investa Saran Mandiri John Veter. Menurutnya, perubahan fundamental ini terutama terkait nilai return ekspektasi atau expected return dari investor di pasar modal.

Sebelumnya, Indonesia berada pada kondisi peringkat investasi atau investment grade yang ada di bawah (low). Dalam catatan John, dengan kondisi tersebut, investor mengharapkan expected return double digit yakni di kisaran 12%.

Kamis (21/12) lembaga pemeringkat kredit internasional, Fitch Ratings menaikkan rating Indonesia dari BBB- menjadi BBB. “Hal ini memicu perubahan return ekspektasi di pasar modal. Sekarang, return ekspektasi para investor sudah single digit yakni di kisaran 9%-9,9%,” ujar John, Rabu (27/12).

John menjelaskan, return ekspektasi dan IHSG memang memiliki korelasi yang berbanding terbalik. Jika nilai return ekspektasi semakin besar, IHSG cenderung mengalami penurunan. Sebaliknya, semain kecil nilai return ekspektasi, maka IHSG akan akan mengalami penguatan.

Dengan level IHSG dan return ekspektasi saat ini, perkiraan John, IHSG bisa tumbuh 25%-30% di tahun 2018 nanti. Dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun kedepan pun menurutnya ada kemungkinan IHSG terus naik. Apalagi, peringkat investasi dari Fitch Rating biasanya juga akan diikuti oleh perbaikan peringkat dari lembaga-lembaga pemeringkat lainnya.

“Khusus 2018 mendatang, IHSG juga akan minim risiko dari dalam negeri. Angka inflasi masih terkendali. Ekonomi diprediksikan pemerintah akan membaik di tahun 2018. Selain itu, masih ada potensi penyematan peringkat investasi lainnya untuk Indonesia. Risiko hanya dari neraca budget pemerintah, tapi juga cenderung terkendali,” jelas John.

Adapun secara global, menurut John perekonomian juga bisa dibilang berada pada masa recovery atau pemulihan. Risiko global hanya datang dari isu geopolitik. “Bisa jadi ada perang dari keputusan-keputusan kontroversial dari Trump,” tutur dia. Tak hanya dari Semenanjung Korea, risiko geopolitik bisa juga datang dari Asia pasifik, dan Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×