Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot tipis 4,65 poin atau 0,07% pada perdagangan Jumat (5/11). IHSG akhirnya ditutup melemah pada level 6.581,78.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG melemah dibayangi rilis data GDP kuartal III 2021 di level 3,51% yang termasuk di bawah ekspektasi. Adapun pelemahan yang cukup terbatas itu tertopang rilis kinerja emiten pada kuartal III 2021 yang mencetak pertumbuhan cukup baik.
Dennies memperkirakan, IHSG masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan besok Senin (8/11).
IHSG diprediksi akan bergerak di level support 6.551-6.521. Sementara level resistance-nya di 6.609-6.637. "Secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low disertai indikator stochastic yang menyempit berpotensi melemah," ujarnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (5/11).
Baca Juga: IHSG melemah 0,15% sepekan, asing justru net buy Rp 1,51 triliun
Sepengamatan Dennies, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi data ekonomi GDP kuartal III 2021 yang di bawah ekspektasi. Selain itu, ada kekhawatiran tapering off di akhir November akan membayangi pergerakan. Di sisi lain, IHSG masih akan ditopang rilis kinerja emiten per kuartal III 2021.
Di tengah pergerakan IHSG yang diperkirakan melanjutkan pelemahan. Analis mencermati saham-saham ini:
1. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Mengalami koreksi namun masih bertahan dalam support trend penguatan. Analis menyarankan masuk saham ini di harga Rp 1.250- Rp 1.280 per saham. Stop loss di Rp 1.235 per saham. Sementara, target harga WIKA berada di Rp. 1.340 - Rp 1.370 per saham.
2. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
LSIP mengalami koreksi namun masih tertahan di level support. Investor bisa masuk saham ini di harga Rp 1.405- Rp 1.430 per saham. Stop loss di Rp 1.380 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.500- Rp 1.540 per saham.
Baca Juga: Melemah tipis pada Jumat (5/11), ini proyeksi IHSG pada pekan depan
3. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
Mengalami koreksi namun masih tertahan di level support. Analis menyarankan masuk saham ini di harga Rp 1.100-Rp 1.120 per saham. Stop loss di Rp 1.085 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.150-RP 1.170 per saham.