kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.702   47,00   0,28%
  • IDX 8.509   -37,16   -0,43%
  • KOMPAS100 1.173   -6,40   -0,54%
  • LQ45 846   -6,27   -0,74%
  • ISSI 301   -0,86   -0,28%
  • IDX30 436   -3,82   -0,87%
  • IDXHIDIV20 504   -3,85   -0,76%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 138   0,50   0,36%
  • IDXQ30 139   -1,24   -0,89%

IHSG Berpotensi Tertekan, Cermati Rekomendasi Saham untuk Senin (13/10)


Minggu, 12 Oktober 2025 / 14:24 WIB
IHSG Berpotensi Tertekan, Cermati Rekomendasi Saham untuk Senin (13/10)
ILUSTRASI. Para analis memberikan rekomendasi saham pilihan dan proyeksi pergerakan IHSG untuk perdagangan Senin (13/10/2025)


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tertekan akibat ancaman tarif impor China ke Amerika Serikat (AS).

Asal tahu saja, tensi perang dagang antara AS dan China kembali memanas setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan menambah tarif impor produk China hingga 100% mulai 1 November 2025 mendatang. 

Ancaman itu mengemuka lewat akun media sosial Trump, TruthSocial, pada Sabtu (11/10/2025), menyusul keputusan China yang memperketat ekspor logam tanah jarang (LTJ) ke AS.

Trump juga mengancam akan membatalkan pertemuan puncak dengan Presiden China, Xi Jinping, yang rencananya akan digelar di Seoul, Korea Selatan.

Baca Juga: Perang Dagang AS-China Kembali Berkobar, Simak Proyeksi IHSG Senin (13/10/2025)

Menurut Co Founder Pasar Dana sekaligus Praktisi Pasar Modal, Hans Kwee, ancaman tarif baru ini akan menjadi penekan utama pasar saham global juga Indonesia pekan depan. 

“Langkah Trump terhadap China mengejutkan pelaku pasar dan bisa memperburuk hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia,” jelas Hans kepada Kontan, Minggu (12/10/2025).

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menambahkan, eskalasi perang dagang ini juga dapat memicu gangguan rantai pasokan yang signifikan, khususnya bagi industri teknologi, kendaraan listrik, dan pertahanan. 

Pasalnya, AS turut berencana untuk mengontrol ekspor perangkat lunak penting buatannya mulai 1 November 2025.

Dengan begitu, besok IHSG ditaksir Alrich bakal bergerak di area support 8.100 dan resistance 8.300.

Sementara Hans memproyeksi, IHSG berpeluang tertekan dengan rentang support 8.150-8.034 dan resistance 8.272-8.350 pada awal pekan.

Penutupan pemerintahan (government shutdown) AS yang telah berlangsung sejak 1 Oktober 2025 akan menjadi sentimen negatif tambahan bagi IHSG.

Sebab menurut Hans, hal ini bisa mengguncang perekonomian AS dan mengganggu rilis sejumlah data penting. Efeknya, ketidakpastian pasar global jadi semakin tinggi.

Baca Juga: IHSG Cetak Rekor Tertinggi, Didorong Rebalancing Indeks dan Sentimen Likuiditas  

“Data tenaga kerja yang lemah membuat potensi pemotongan bunga oleh The Fed (bank sentral AS) di bulan Oktober dan Desember naik di atas 90%,” tambah Hans.

Besok, Hans melanjutkan, perhatian pasar juga akan tertuju pada pengunduran perdana menteri Perancis yang menaikkan ketidakpastian anggaran negara tersebut.

Pasar pun akan memperhatikan kebijakan fiskal dan moneter Jepang menyusul kemenangan mengejutkan tokoh berhaluan dovish fiskal, Sanae Takaichi.

Sementara itu, harga minyak yang turun ke level terendah sejak Mei 2025 imbas tekanan naiknya produksi OPEC juga akan menjadi sentimen tambahan, terlebih ada kelebihan pasokan dari Amerika Utara dan Selatan.

Berkurangnya risiko geopolitik setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza juga akan turut memengaruhi laju IHSG besok.

Alrich menambahkan, investor juga akan mencermati perdagangan, inflasi, dan aktivitas perbankan di Tiongkok dan rilis kinerja kuartal III di Wall Street. 

 

Dari Eropa, investor akan turut menyimak data produksi industri Euro Area, inflasi, indeks sentimen ZEW Jerman, serta data pasar tenaga kerja dan PDB Inggris.

Dari domestik, investor akan mencermati data Foreign Direct Investment kuartal III-2025.

Alrich merekomendasikan, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA),  PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) layak dicermati untuk perdagangan Senin (12/10/2025).

Selanjutnya: Data Pelanggan Qantas Tersebar di Internet Pasca Serangan Siber Juli Lalu

Menarik Dibaca: Simak yuk 7 Strategi Kelola Keuangan Cerdas Saat Dana Anda Terbatas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×