kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

IHSG Berpotensi Konsolidasi pada Akhir Mei, Begini Trading Plan dari Ajaib Sekuritas


Minggu, 26 Mei 2024 / 19:14 WIB
IHSG Berpotensi Konsolidasi pada Akhir Mei, Begini Trading Plan dari Ajaib Sekuritas
ILUSTRASI. Pengunjung memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/5/2024). Tribunnews/Jeprima


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi cenderung melemah pada pekan terakhir bulan Mei 2024. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih memprediksi sepekan ke depan IHSG akan bergerak dalam rentang support 7.120 dan resistance 7.300.

Ratih menyoroti sejumlah katalis yang akan mempengaruhi gerak pasar saham, termasuk sentimen yang cenderung sepi di penghujung bulan Mei. Apalagi usai libur perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tengah pergerakan pasar global yang cukup volatile.

Seperti diketahui, perdagangan bursa kembali terpotong oleh pekan pendek seiring libur nasional memperingati Hari Raya Waisak dan cuti bersama. Pada perdagangan yang berlangsung tiga hari, 20-22 Mei 2023, IHSG mengakumulasi pelemahan 1,30%.

Hasil tersebut membawa IHSG balik ke bawah level 7.300, tepatnya di 7.222,38. Sejumlah indeks utama turut mengalami koreksi sepanjang pekan lalu seperti LQ45 yang merosot 2,57% dan IDX30 yang turun 3,01%.

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Rawan Koreksi, Cermati Saham Rekomendasi Analis pada Senin (27/5)

Ratih melihat tekanan IHSG sejalan dengan aksi profit taking, termasuk dari investor asing, dimana sepanjang pekan lalu posisi jual bersih (net sell) mencapai Rp 1,39 triliun. Profit taking juga masih terjadi di saham perbankan big caps.

Ratih kemudian menyoroti risalah Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed yang mempertahankan sikap hawkish-nya. Pandangan tersebut mencerminkan lambatnya penurunan inflasi hingga ke target di level 2%.

Pejabat The Fed tetap mempertahankan suku bunga higher for longer. Wall Street dan Bursa Asia lainnya seperti Nikkei 225 dan Hang Seng pun terbawa melemah. Sikap hawkish tersebut juga berdampak pada koreksi harga komoditas energi dan metal mining.

Di sisi lain, pelaku pasar telah mengantisipasi suku bunga acuan Bank Indonesia alias BI-Rate tetap di level 6,25%.

"Iklim suku bunga tinggi baik secara global dan domestik memberikan sentimen negatif bagi instrumen portofolio domestik," terang Ratih kepada Kontan.co.id, Minggu (26/5).

Dalam situasi saat ini, Ratih menilai investor dapat mempertimbangkan saham defensif atau strategi Dollar Cost Averaging (DCA) pada saham blue chip yang sedang undervalue dengan buy on weakness.

Secara teknikal, berikut trading plan dan rekomendasi saham yang menarik dicermati pada pekan ini:

1. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Rekomendasi buy di area Rp 1.560.
Target harga pada resistance di level Rp 1.610
Pertimbangkan support di level Rp 1.490.

 

Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat, Cermati Rekomendasi Saham untuk Pekan Terakhir Mei

2. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Rekomendasi buy di area Rp 1.435
Target harga pada resistance di level Rp 1.525
Pertimbangkan support di level Rp 1.360.

3. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Rekomendasi buy on Weakness  di area Rp 2.280
Target harga pada resistance di level Rp 2.480
Pertimbangkan support di level Rp 2.200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×