Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak positif pada tahun 2019. Bahkan tidak menutup kemungkinan IHSG akan terus melaju hingga menembus level 7.000.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut IHSG punya kemungkinan besar mencapai level 7.000. Pasalnya, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang hingga kini belum berakhir akan mempengaruhi arus investasi ke negara-negara berkembang seperti Indonesia.
"Indonesia mendapat hadiah dari perang dagang, hadiah ini adalah banyaknya investasi ke negara-negara berkembang yang bisa mendongkrak pasar modal karena arus dana yang masuk akan bertambah," kata dia ketika dihubungi oleh Kontan.co.id Kamis (20/12).
Untuk akhir tahun 2018, William memproyeksikan IHSG bisa mencapai level 6.300 dengan sisa empat hari perdagangan. "Tidak bergeser jauh dari proyeksi awal di kisaran 6.300-6.500," ujar dia.
Lalu terkait dengan sentimen negatif defisit neraca dagang, William bilang hal itu tidak akan berlangsung lama. Karena merujuk pada pengalaman sebelumnya sentimen negatif ini hanya memberikan efek sesaat selama hari.
"Data ekonomi selain Produk Domestik Bruto (PDB) dan nilai tukar atau kurs tidak akan berpengaruh lama, dua ini yang sangat berpengaruh karena mengindikasikan potensi krisis lebih cepat dibandingkan data lainnya," ungkap William.
Lantas bagaimana dengan pengaruh kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS, the Federal Reserve atau the Fed dan BI terhadap IHSG?
William menyebut di tahun 2019 kebijakan dinaikkannya suku bunga acuan tentu akan memberikan pengaruh. Namun, pengaruh tersebut tergantung pada kondisi perekonomian di Negeri Paman Sam apakah akan membaik atau malah sebaliknya.
William yakin the Fed bisa dovish kembali selama Presiden AS Donald Trump masih banyak membuat kebijakan yang meresahkan perekonomian dan selama return obligasi masih mengalami inversi. "Jadi, ketidakpastian di pasar masih ada, tapi sudah berkurang atau membaik," kata dia.
Sebagai informasi, BI mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate di level 6% pada Kamis (201/12). BI juga mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 5,25% dan suku bunga lending facility 6,75%.
Sebelumnya, bank sentral Amerika Serikat (AS) the Federal Reserve atau the Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis point menjadi 2,25-2,5%. Selain itu the Fed juga memberikan sinyal bahwa kenaikan untuk tahun depan hanya dua kali lagi, dari tiga kali menurut konsensus para pelaku pasar finansial global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News