kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.445   1,00   0,01%
  • IDX 7.886   84,28   1,08%
  • KOMPAS100 1.105   15,66   1,44%
  • LQ45 799   5,45   0,69%
  • ISSI 270   3,79   1,42%
  • IDX30 414   3,13   0,76%
  • IDXHIDIV20 481   3,65   0,76%
  • IDX80 121   0,81   0,67%
  • IDXV30 133   1,45   1,10%
  • IDXQ30 134   1,23   0,93%

IHSG Berpeluang Tembus 8.000 di Tengah Gejolak Ekonomi, Berikut Rekomendasi Sahamnya


Rabu, 03 September 2025 / 09:48 WIB
IHSG Berpeluang Tembus 8.000 di Tengah Gejolak Ekonomi, Berikut Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. IHSG Menguat Tipis-Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (29/7). Dengan asumsi stabilitas politik bisa terkendali, IHSG di akhir 2025 bisa berada di kisaran 8.000,. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/29/07/2025


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gejolak di pasar keuangan domestik tampaknya mulai mereda.Investasi di pasar saham tetap menjadi instrumen investasi yang menarik.Analis memproyeksikan di akhir tahun. IHSG berpeluang menembus level 8.000. 

Ekonom Panin Sekuritas, Felix Darmawan menyebut saat ini investor perlu selektif dalam memilih. Sektor defensif, seperti konsumer primer, telekomunikasi, dan utilitas relatif lebih aman karena permintaannya stabil, meskipun situasi politik bergejolak. 

Untuk sektor perbankan, kemungkinan masih ada tekanan, tapi untuk jangka menengah panjang masih prospektif lantaran pertumbuhan kredit domestik kuat. 

“Dengan asumsi stabilitas politik bisa terkendali, IHSG di akhir 2025 bisa berada di kisaran 8.000,” katanya kepada Kontan, Selasa (2/9/2025).

Baca Juga: IHSG Naik 0,58% di Tengah Gejolak Politik Dinilai Semu, Ini Penjelasan Analis

Meski begitu, investor tetap harus waspada ketika gejolak politik semakin memanas. Sebab, arus keluar dana asing bisa lebih deras, terutama dari saham big caps perbankan dan komoditas.

“Jadi, kuncinya ke depan adalah apakah stabilitas domestik bisa segera terjaga. Kalau iya, tekanan net sell asing bisa mereda dan bahkan berbalik menjadi inflow lagi,” tuturnya.

Disisi lain, Investment Analyst Infovesta Utama, Ekky Topan melihat, kestabilan politik akan sangat menentukan arah pergerakan jangka pendek IHSG. Namun secara fundamental, IHSG masih menarik karena banyak emiten dengan kinerja kuat saat ini masih berada dalam valuasi undervalue

Sektor logam mulia, seperti emas, menjadi penopang utama IHSG sepanjang 2025 dan masih berpotensi lanjut mendukung indeks di tengah ketidakpastian. 

“Dari sisi proyeksi, IHSG bisa ada di level 8.099 untuk akhir tahun 2025,” katanya.

Selain itu, investor perlu mencermati beberapa sentimen utama ke depan, yakni arah suku bunga The Fed dan BI Rate, stabilitas politik domestik, serta laporan kinerja keuangan emiten kuartal III. 

Jika hasil kinerja kuartal III menunjukkan perbaikan seiring ekspansinya Purchasing Managers' Index (PMI), maka bisa menjadi katalis lanjutan. 

Baca Juga: IHSG Perkasa Tembus 7.875 Rabu (3/9) Pagi, Melawan Tren Pelemahan Bursa Asia

Di sisi global, pergerakan harga komoditas, tensi geopolitik, serta proyeksi pertumbuhan AS dan China juga akan sangat berpengaruh terhadap arus modal dan minat investor asing.

Secara sektoral, saham-saham berbasis emas atau logam mulia tetap menjadi pilihan utama dalam kondisi seperti ini. 

Ekky pun menyarankan investor untuk mengoleksi PT United Tractor Tbk (UNTR) dengan target jangka menengah Rp 28.000 per saham dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan target jangka panjang di Rp 4.000 per saham.

Sementara, VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi  memperkirakan, IHSG memiliki outlook yang lebih stabil, bahkan positif di semester II 2025 seiring dengan beberapa faktor.

Pertama, aliran dana asing pada blue chip. Emiten yang menjadi leader, khususnya yang sensitif suku bunga akan mendapat angin segar.

Kedua, kenaikan harga komoditas lantaran permintaan yang masih kuat pada komoditas emas dan crude palm oil (CPO). Lalu, ada perbaikan pada harga batubara dan tembaga. 

Ketiga, keberlanjutan pelonggaran kebijakan moneter, khususnya pada keuangan yang dapat menurunkan cost of credit (coc), sehingga menjaga permintaan dan pengaluran kredit sehingga berhasil meningkatkan net interest income (NII).

“Pergerakan IHSG masih konservatif hingga akhir 2025 dengan target ditutup di rentang level 7.900-8.100,” tuturnya.

Baca Juga: IHSG Melemah dan Rupiah Tertekan, Ini 3 Rekomendasi Utama Ekonom

Untuk investor, Audi menyarankan agar bisa melakukan dua strategi utama. 

Pertama, fokus memilih saham jangka panjang. Emiten strategic dan sensitive-rate diperkirakan akan menjadi motor penggerak IHSG, terlebih emiten tersebut memiliki weighted besar terhadap IHSG.

Kedua, tematik play. Investor fokus pada emiten related emas dan CPO.

“Hal ini seiring dengan kenaikan harga komoditas global di tengah permintaan yang meningkat,” katanya.

ia pun merekomendasikan beli untuk PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target harga Rp 4.250 per saham.Kemudian rekomendasi trading buy disematkan untuk PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan target harga masing-masing Rp 3.770 per saham Rp 600 per saham.

Senior Technical Analyst Panin Sekuritas Mayang Anggita merekomendasikan beli untuk PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT XL Smart Tbk (EXCL) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target harga masing-masing di Rp 452-460 per saham, Rp 2.960 - Rp 3.090 per saham, dan Rp 4.100 - Rp 4.220 per saham. Rekomendasi speculative buy disematkan Anggita untuk PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan target harga Rp 8.300 - Rp 8.500 per saham.

Selanjutnya: Kode Redeem Ludus September 2025: Daftar Terbaru & Panduan Cara Klaim (Android/iOS)

Menarik Dibaca: Promo Weekday Superindo & Hypermart 1-4 September 2025, Beli 1 Gratis 1 Aneka Jamur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×