Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound awal pekan ini. David Nathanael, analis First Asia Capital mengatakan, membaiknya pergerakan bursa global akhir pekan lalu diharapkan bisa meredakan tekanan jual di pasar pada perdagangan hari ini, Senin (28/9).
Dia memperkirakan, IHSG akan menguat dan bergerak di kisaran support 4.185-4.160 dan resistance 4.250-4.290.
Pada akhir pedagangan pekan lalu, IHSG kembali ditutup terkoreksi menandai koreksi dalam tiga hari perdagangan berturut-turut. Indeks ditutup melemah 34,988 poin atau 0,82% ke level 4209,439. Selama sepekan, IHSG terkoreksi hingga 3,9%.
"Ini menyusul meningkatnya resiko capital outflow dan depresiasi rupiah atas dollar AS yang sudah menembus Rp 14.700 akhir pekan lalu," Jelas David dalam riset yang diterima KONTAN, Senin (28/9).
Berdasarkan kurs Bank Indonesia (BI) nilai tukar rupiah akhir pekan lalu di tutup di level Rp 14.690 atau koreksi 1,57% selama sepekan. Seiring tren depresiasi rupiah atas dollar AS, arus dana asing yang keluar dari pasar saham terus berlanjut. Akhir pekan kemarin nilai penjualan bersih asing di pasar saham mencapai Rp 520,76 miliar. Selama sepekan terakhir penjualan bersih asing mencapai Rp 2,04 triliun melanjutkan pekan sebelumnya Rp 1,67 triliun.
David menilai, kondisi itu dipicu meningkatnya kekhawatiran resiko perekonomian domestik menyusul memburuknya perkembangan ekonomi kawasan terutama ekonomi China.
Data aktivitas manufaktur China September ini kembali mengindikasikan terjadinya kontraksi pertumbuhan manufaktur di negara tersebut. Indeks Flash Manfacturing China turun ke 47,0 dari bulan sebelumnya 47,3.
Sementara itu Wall Street akhir pekan lalu bergerak bervariasi. Tekanan jual terutama melanda saham berbasiskan bioteknologi yang menekan indeks Nasdaq hingga 1% di 4686,50. Sedangkan indeks DJIA berhasil rebound setelah koreksi tiga hari perdagangan sebelumnya. Indeks DJIA tutup menguat 0,70% di 16314,67 terutama dipicu kenaikan saham Nike 9% setelah laporan kinerja di atas estimasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News