Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak menguat di perdagangan hari Senin (2/4).
Sebelumnya, pada sesi penutupan perdagangan hari Kamis (29/3), IHSG ditutup menguat di level 6.188,98. Penguatan di akhir pekan tersebut berpotensi dilanjutkan di hari Senin, meski potensi penguatannya tidak terlalu besar. Kecuali ada berita yang mampu menggerakkan pelaku pasar untuk masuk.
Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai, pada awal pekan, pelaku pasar masih akan berhati-hati untuk masuk, sembari menunggu publikasi data-data ekonomi dari dalam negeri.
William juga bilang, investor akan menunggu rilis data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Beberapa rilis data BPS yang bisa menjadi rujukan bagi pasar adalah data inflasi dan indeks harga perdagangan besar. Dua data ekonomi ini akan dirilis hari Senin.
"Jika data-data ekonomi positif, maka investor bisa lebih percaya diri untuk masuk," kata William.
IHSG dikatakan William akan bergerak di support 6.099 dan ressitance 6.220. Jika data-data ekonomi positif dan tidak ada sentimen negatif dari global, William melihat level ressitance bisa dicapai.
Pendapat senada juga diungkapkan oleh analis Semesta Indovest Sekuritas, Aditya Perdana Putra. Menurutnya, hari Senin IHSG berpeluang untuk naik, meski tipis. Jika ada sentimen positif dari dalam negeri, maka penguatannya bisa lebih signifikan.
Rilis data BPS yang akan diumumkan di hari Senin Aditya harapkan mampu menunjang pergerakan IHSG. Karena jika data-data ekonomi domestik bagus, tentu investor akan berani untuk masuk.
Meski begitu, ia menilai level support IHSG sudah tembus di bawah 6.000, yakni di level 5.950. Namun, level support ini terjadi karena sepanjang Maret kemarin IHSG sudah turun dalam. Sementara, level ressitance masih menguji 6.200, yang sudah didekati pada penutupan pekan lalu.
"Jika sama sekali tidak ada sentimen negatif, ya IHSG berpeluang untuk menembus 6.200 dan menuju level ressitance berikutnya, yaitu 6.250," ungkap Aditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News