Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. Memasuki perdagangan hari ini, para analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali menembus level penting 5.000, sebelum terjadi aksi ambil untung. Sentimen global diharapkan masih menopang IHSG dan mendorong investor berburu saham-saham yang harganya sudah murah.
Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengungkapkan, penguatan indeks dipicu sentimen pasar kawasan dan global yang bergerak di teritori positif.
Sementara itu dari domestik, David memperkirakan pasar tampaknya tidak terpengaruh dengan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat.
Pada kuartal I 2013, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 6,02%. Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal IV 2012 yang mencapai 6,11% dan kuartal III 2012 sebesar 6,17%.
Karena itu, ia memperkirakan IHSG bergerak dengan support 4.950-4.970 dan resistance 5.010-5.025. "Untuk saham yang dapat diperhatikan, ada saham BBTN, BMTR, LPKR, HRUM, WIKA, ENRG, ANTM, ASII dan juga SSIA," kata David, Selasa (7/5).
Hal senada diungkapkan Reza Priyambada analis Trust Securities. Menurut Reza, positifnya penutupan bursa saham AS dan Eropa pada akhir pekan kemarin membawa dampak yang cukup baik bagi laju bursa saham Asia. IHSG pun yang dalam beberapa hari sebelumnya terkoreksi cukup dalam, kini perlahan mulai bangkit. Namun, asing secara keseluruhan masih mencatatkan transaksi jual bersih alias net sell.
Para pelaku pasar, menurut Reza, memanfaatkan penurunan cukup dalam pada sebagian besar saham untuk kembali memburu saham-saham pilihan. Melihat pola teknikal ini, IHSG masih ada peluang untuk kembali bangkit.
"Namun tentunya juga harus didukung oleh sentimen positif dari bursa saham global. Diharapkan sentimen dari global masih dapat memberi ruang bagi IHSG untuk menguat dan tidak dimanfaatkan untuk melakukan penjualan secara masif," kata Reza.
Reza memperkirakan IHSG akan berada pada support 4.924-4.940 dan resistance 4.994-5.006. Untuk saham yang dapat dipertimbangkan, Reza merekomendasikan saham BBRI, KLBF, PNBN dan juga DILD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News