Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan d(IHSG) ditutup menguat 0,26% atau 14,065 poin menjadi 5.372,74 pada perdagangan Kamis (23/2). Tapi menurut beberapa analis penguatan ini masih belum maksimal terlihat dari pergerakannya yang belum berhasil menembus resistance terdekat kemarin.
Analis Asjaya Indosurya William Suryawijaya mengatakan IHSG masih mempertahankan support. Hal ini juga terlihat dari posisi capital outflow yang masih terus terjadi. Tercatat net sell pada perdagangan kemarin mencapai Rp 246 miliar. ”Ini yang menjadi penekan pola gerak IHSG jangka pendek,” kata William, Kamis (23/2).
Sedangkan untuk jangka panjang IHSG masih cukup kuat berada pada jalur meningkat. Tapi untuk besok IHSG berpotensi melanjutkan penguat dengan rentang perdagangan support 5.276 dan resistance 5.317. Jadi ketika terjadi koreksi bisa dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan rilis pemberitaan Bank Indonesia yang menurunkan proyeksi ekonomi kuartal I tahun ini di bawah 5,5% cukup memberatkan gerak IHSG. Dibarengi melemahnya rupiah dan bursa saham Asia yang turun. “Di awal perdagangan sempat ada kekhawatiran pelemahan tapi sesi kedua bisa melaju,” kata Reza.
Dari teknikal dia melihat MACD sudah membentuk formasi dead cross di area positif. Sementara stochastic dan RSI berada di zona natural. Sementara dari marubozu candle yang mengindikasikan adanya penguatan yang bertahap. Sehingga pada Jumat (24/2), IHSG masih diprediksi menguat dengan level support 5.338 dan resistance 5.381.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News