Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berturut-turut ditutup di zona merah dalam seminggu terakhir. 9 - 13 Mei 2022. Oleh karenanya, IHSG tercatat melorot 8,73% dalam sepekan sehingga ditutup di level 6.597,993 pada perdagangan Jumat (13/4). Pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya, IHSG berada di level 7.228,914.
Seiring dengan IHSG yang melorot itu, kapitalisasi pasar di bursa ikut tertekan 7,23% menjadi Rp 8.864,560 triliun dari Rp 9.555,009 triliun pada pekan sebelumnya.
Penurunan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa yang mengalami tekanan 11,56% menjadi 21,57 miliar saham dari 24,39 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya. Begitu pula dengan rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini menurun sebesar 14,63% menjadi Rp 20,45 triliun dari Rp 23,95 triliun pada penutupan pekan yang lalu.
Peningkatan hanya terjadi pada rata-rata frekuensi harian Bursa sebesar 3,54% menjadi 1.517.364 dari 1.465.440 pada pekan sebelumnya. Adapun Investor asing pada Jumat (13/5) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 2,29 triliun dan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 63,052 triliun.
Baca Juga: IHSG Ambles, Ini Saham-Saham yang Paling Banyak Dibeli dan Dijual Asing Sepekan
Terdapat dua obligasi dan satu sukuk tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam sepakan terakhir. Pada Senin (9/5). Obligasi Berkelanjutan III Merdeka Copper Gold Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) tercatat di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 2 triliun.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idA (Single A) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kemudian, pada Jumat (13/5), Obligasi IV Waskita Karya Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah I Waskita Karya Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan masing-masing nominal sebesar Rp 2,12 triliun dan Rp 1,14 triliun.
Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi adalah idAAA(gg) (Triple A, Government Guarantee) dan Sukuk Mudharabah adalah idAAA(sy)(gg) (Triple A Syariah, Government Guarantee). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.
Baca Juga: IHSG dan Sektor Teknologi Tumbang, Sejumlah Saham Masih Naik Puluhan Persen Sepekan
Dengan adanya aksi tersebut, total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI sepanjang tahun 2022 adalah 47 Emisi dari 35 Emiten senilai Rp 57,39 triliun.
Keseluruhan total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 502 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 456,84 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 124 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 151 seri dengan nilai nominal Rp 4.854,41 triliun dan US$ 205,99 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,39 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News