Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,55% ke level 6.161,21 pada perdagangan Senin (24/3). IHSG melemah meski ada pengumuman pengurus lengkap Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Direktur Purwanto Asset Management Edwin Sebayang mencermati salah satu penyebab terbesar IHSG turun tajam pada sesi pertama akibat Danantara, khususnya transfer aset.
"Investor saat ini mengalami masalah kepercayaan terhadap Danantara dikaitkan lagi dengan masalah integritas dan kredibilitas pengelola Danantara tersebut," jelasnya kepada Kontan, Senin (24/3).
Memang selain pengumuman pengurus, sejumlah emiten BUMN juga telah menyampaikan pengalihan saham milik Negara Republik Indonesia kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia sebagai kepanjangan tangan Danantara.
Mereka ialah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Lalu PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) PT PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
Baca Juga: IHSG Melorot 1,55% ke 6.161 Hari Ini (24/3), Net Sell Asing Mulai Susut
Di samping masalah kepercayaan dan integritas serta kredibilitas, lanjut Edwin, masalah lain adalah belum jelasnya konsep atau blueprint pengelolaan Danantara.
"Atau lebih tepatnya, belum jelas apa yang akan mereka lakukan untuk lima sampai dengan 10 tahun mendatang," ucap Edwin.
Edwin memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.000–6.350 hingga akhir pekan ini sebelum libur panjang lebaran.
Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy bilang secara umum tekanan pasar hari ini disebabkan karena kurangnya kepercayaan para investor global terhadap perekonomian Indonesia.
"Dari sisi jajaran kepengurusan Danantara, cukup banyak yang profesional dan semoga mereka dapat kepercayaan yang diperlukan dari investor publik," kata Budi.
Baca Juga: IHSG Sempat Jatuh Jelang Pengumuman Pengurus Danantara, Airlangga: Market itu Dinamis
Di sisi lain, Direktur Infovesta Utama Parto Kawito menilai tekanan pada IHSG rasanya bukan karena efek Danantara karena sentimen kelahiran super holding itu sudah dari beberapa bulan lalu.
Dia menilai tekanan IHSG karena mengantisipasi libur lebaran yang cukup panjang sehingga ditakutkan pasar modal regional atau global bergejolak maka efeknya bisa besar ketika pasar Indonesia libur.
"Selain itu rupiah juga melemah dan investor asing masih mencatatkan net sell karena ingin mengalihkan ke negara lain yang lebih prospektif pertumbuhannya," jelas Parto.
Selanjutnya: IHSG Masih Volatil, Bijak Investasi di Pekan Pendek Bursa Jelang Lebaran
Menarik Dibaca: Gabung elevAIte, Jobstreet by Seek Dorong Keterampilan AI Talenta Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News