kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

IHSG ambles, investor bisa melakukan ini


Senin, 02 Maret 2020 / 21:24 WIB
IHSG ambles, investor bisa melakukan ini
ILUSTRASI. Karyawan menggunakan masker melintas di depan papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (2/3). Terkait penurunan indeks dan antisipasi virus corona BEI mulai hari Senin kemarin mencabut daftar efek short selling sampai dengan batas wak


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin ambles usai pemerintah resmi mengumumkan Indonesia terpapar virus corona pada Senin (2/3). Hal tersebut, terbukti semakin mendekatkan indeks saham ke level psikologis 5.000.

Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, sampai saat ini Manager Investasi (MI) masih menerapkan racikan yang sama dalam pengelolaan portfolio.

"Tidak ada strategi khusus, saham yang valuasinya murah akan dibeli, sementara yang valuasinya sudah mahal akan dihindari," jelas Rudiyanto kepada Kontan.co.id akhir pekan kemarin.

Baca Juga: Dua WNI positif corona, IHSG anjlok 1,68% ke 5.361 pada akhir perdagangan hari ini

Dia menjelaskan, seiring dengan penurunan IHSG dalam beberapa pekan terakhir, diakui memang semakin banyak tersedia saham dengan valuasi murah. Selanjutnya, MI tinggal menyesuaikannya dengan kondisi likuiditas yang tersedia di reksadana.

Adapun terkait merebaknya kekhawatiran terhadap efek wabah virus Corona, diprediksi bakal berdampak bagi sektor riil seperti pariwisata, komoditas dan aktivitas bisnis.

Meskipun begitu, harapannya sentimen Corona bisa segera berlalu dan harga saham bisa kembali rebound saat kondisi membaik.

Sementara itu, PAM juga telah merivisi turun target IHSG untuk 2020 dari sebelumnya di kisaran 7.300-7.500 menjadi 7.100-7.300.

Rudiyanto menegaskan, apabila efek corona (Covid19) berlanjut akan sangat mungkin target IHSG kembali direvisi, mengingat dampaknya bakal berimbas langsung ke sektor riil.

"Saat ini kami masih melihat perkembangan, kemungkinan revisi lagi ada kalau situasinya tidak membaik," ujarnya.

Baca Juga: Wabah corona tekan indeks, ini langkah antisipasi BEI atasi penurunan IHSG

Rudiyanto merekomendasikan investor yang berencana untuk investasi di jangka panjang untuk mulai memilih saham-saham prospektif, terutama saham yang sudah terdiskon.

Sedangkan bagi investor yang merasa tidak nyaman dengan penurunan indeks saat ini dapat diindikasikan tidak cocok dengan instrumen saham maupun reksadana saham.

Menurutnya, sekarang merupakan saat yang paling tepat bagi investor untuk menguji toleransinya terhadap risiko.

"Jadi sebaiknya bisa mencari jenis investasi yang lebih konservatif. Untuk yang siap dengan risiko, kondisi ini merupakan kesempatan untuk menambah investasi di harga yang murah," ungkapnya.

Dia pun mengaku masih belum bisa memprediksi sampai level mana IHSG akan melorot, sehingga bagi yang ingin masuk ke saham direkomendasikan masuk secara bertahap atau menyicil. Dengan syarat, investor tetap perlu menghindari saham gorengan dan reksadana yang berisikan saham-saham gorengan.

Baca Juga: Virus corona masuk Indonesia, ini proyeksi IHSG untuk perdagangan Selasa (3/3) besok

Sedangkan untuk investor yang memiliki profil risiko rendah bisa melirik instrumen seperti deposito, obligasi reksadana pasar uang dan pendapatan tetap.

Syaratnya, investor memilih produk tersebut bukan karena alasan panik, melainkan memang tidak siap menghadapi risiko fluktuasi harga dan tidak direkomendasikan untuk kembali ke saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×