Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Wabah corona tekan indeks, ini langkah antisipasi BEI atasi penurunan IHSG
Rudiyanto merekomendasikan investor yang berencana untuk investasi di jangka panjang untuk mulai memilih saham-saham prospektif, terutama saham yang sudah terdiskon.
Sedangkan bagi investor yang merasa tidak nyaman dengan penurunan indeks saat ini dapat diindikasikan tidak cocok dengan instrumen saham maupun reksadana saham.
Menurutnya, sekarang merupakan saat yang paling tepat bagi investor untuk menguji toleransinya terhadap risiko.
"Jadi sebaiknya bisa mencari jenis investasi yang lebih konservatif. Untuk yang siap dengan risiko, kondisi ini merupakan kesempatan untuk menambah investasi di harga yang murah," ungkapnya.
Dia pun mengaku masih belum bisa memprediksi sampai level mana IHSG akan melorot, sehingga bagi yang ingin masuk ke saham direkomendasikan masuk secara bertahap atau menyicil. Dengan syarat, investor tetap perlu menghindari saham gorengan dan reksadana yang berisikan saham-saham gorengan.
Baca Juga: Virus corona masuk Indonesia, ini proyeksi IHSG untuk perdagangan Selasa (3/3) besok
Sedangkan untuk investor yang memiliki profil risiko rendah bisa melirik instrumen seperti deposito, obligasi reksadana pasar uang dan pendapatan tetap.
Syaratnya, investor memilih produk tersebut bukan karena alasan panik, melainkan memang tidak siap menghadapi risiko fluktuasi harga dan tidak direkomendasikan untuk kembali ke saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News