Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Indonesia kuartal I-2023 yang tumbuh di atas ekspektasi belum mampu mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG masih memerah sekitar 1,3%. Hingga pukul 15:05 WIB Jum'at (5/5) ini, IHSG ambles 1,29% ke level 6.755,99.
Padahal, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian pada tiga bulan pertama tumbuh 5,03% secara tahunan (YoY). Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 yang sebesar 5,02%, juga dari pertumbuhan kuartal IV-2022 yang sebesar 5,01% secara tahunan.
Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera, Daniel Agustinus, melihat pelemahan IHSG pada perdagangan hari Jumat turut dipicu oleh sentimen negatif dari ranah global. Terutama datang dari Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: IHSG Melorot 1,37% ke 6.750 di Sesi I Jumat (5/5), ARTO, TBIG, ACES Top Gainers LQ45
Pelaku pasar masih mencerna kenaikan suku bunga The Fed dari hasil rapat FOMC kemarin. Bank Sentral AS tersebut kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points ke level 5% - 5,25%.
Selain itu, pasar juga masih mencermati krisis perbankan AS seperti First Republic Bank dan PacWest Bank. "Ini mengakibatkan investor lebih cenderung melakukan aksi jual untuk mengamankan posisi," kata Daniel kepada Kontan.co.id, Jum'at (5/5).
Dari faktor domestik, IHSG juga terseret amblesnya sejumlah saham hingga menyentuh level auto rejection bawah (ARB). Terutama pada saham big caps, yakni PT Astra International Tbk (ASII).
Hingga pukul 15:00 WIB, saham ASII ambles 6,82% ke harga Rp 6.150 per lembar. Hal ini sejalan dengan masa ex dividen final ASII di pasar reguler dan negosiasi yang berlaku pada tanggal ini, Jum'at (5/5).
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham BMRI, PTBA, INTP, HMSP, INKP, ADRO untuk Trading Jumat (5/5)
"Dari sisi domestik juga saham ASII menjadi pemberat di IHSG hari ini, karena hari ini merupakan exdate dari deviden jumbonya. (Koreksi) wajar, karena dividennya juga lumayan besar," kata Daniel.
Selain ASII, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) juga menyentuh level ARB, anjlok 6,93% ke harga Rp 2.150 per lembar. Secara mingguan, IHSG pun memang sedang bergerak di zona merah, melemah sekitar 2,8%.
Daniel melihat IHSG menguji level 6.650 - 6.720. Meksi begitu, harapan untuk kembali menguat masih terbuka. "Melihat fundamental Indonesia yang masih solid, IHSG kemungkinan besar masih dapat melanjutkan penguatan," ungkapnya.
Baca Juga: Arah IHSG (5/5) Akan Disetir Data PDB
Prediksi Daniel, IHSG bisa rebound pada pekan depan. Dia memperkirakan IHSG akan kembali menguat menuju resistance di 6.850 - 6.880.
Daniel melihat saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) menarik dicermati untuk pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News