kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,85   7,21   0.78%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG akan tetap di kisaran 6.000-6.100, investor bisa apa?


Kamis, 23 September 2021 / 21:43 WIB
IHSG akan tetap di kisaran 6.000-6.100, investor bisa apa?
ILUSTRASI. ANALISIS - Roy Sembel, Dekan IPMI Business School


Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.

Nah sesuai dalam penelitian di bidang finance, makanya katanya investor jangka pendek cenderung bandulnya itu bergerak kiri kanannya itu begitu cepat karena optimis. Suka banyak ikut-ikutan. Nah zaman sekarang ini karena ada yang banyak yang baru masuk, kalau kita lihat dalam 1-2 tahun terakhir total investor yang masuk di pasar saham kan masuknya banyak sekali.

Jadi masih banyak yang belum belajar dari pengalaman. Pengalamannya masih sedikit, sehingga yang baru-baru begitu. Dia masuknya karena ada rekomendasi teman, begitu masuk langsung masuk semua. Jadi seolah-olah ini bakal jadi bagus.

Tapi ternyata investor jangka panjangnya sudah lebih melihat dan lebih berhati-hati ya. Mereka justru menyesuaikan dulu appetite-nya mereka wait and see, lihat situasi perkembangannya, sehingga ke depannya nanti mereka kalau sudah lebih ada kepastian.  

Tapi ada good news-nya kan sebenarnya. Kalau kita lihat grafiknya pandemiknya di Indonesia kan sudah mulai turun. Sudah di bawah 10 ribu lagi sekarang kan, tadinya kan tertinggi sampai pernah dekat ke 60 ribuan kan waktu itu. Jadi dari sini dia investor mulai melihat lagi bagaimana ekonominya bisa terkendali atau tidak.

Contoh misalnya saham-saham perbankan kelihatannya kan bagus-bagus di luarnya tapi kan di dalamnya Loan at Risk-nya kan banyak.

Saya pikir nanti kalau ekonominya mulai terkendali maka akan mulai masuk lagi. Nah yang mulai masuknya ini yang jangka panjang. Sementara yang jangka pendeknya tetap ada. Sementara ini yang mondar-mandir yang bikin dari 6.000-6.100 jangka pendek banyaknya. Jangka panjang kan waktu itu pelan-pelan sudah keluar dari market dulu, karena mereka tarik napas dulu untuk re-alokasi portofolionya mereka. Melihat mana perusahaan yang tahan banting mana perusahaan yang sementara laporan keuangan kelihatannya bagus tapi di dalamnya masih ada potensi untuk terganggunya.

 

Contoh misalnya saham-saham perbankan kelihatannya kan bagus-bagus di luarnya tapi kan di dalamnya Loan at Risk-nya kan banyak. Dengan LAR banyak, tadinya perusahaan blue chip-blue chip investornya mulai berpikir lagi, o ya kalau mendadak LAR-nya terealisasi karena satu dan lain hal berarti kan kita harus menyesuaikan diri juga.

Kemudian juga saham seperti Unilever yang tadinya blue chip banget. Mereka banyak terkena waktu terjadi pandemik, pada waktu lockdown itu, karena banyak transaksi yang enggak bisa jalan ya. Sehingga pemasarannya juga jelas terkena, sehingga kinerjanya tertekan. Sebelumnya kan high expectation tinggi untuk saham-saham blue chip-nya. Tapi dengan adanya perubahan ini maka ada penyesuaian.

 

Setelah ada penyesuaian kan tentu lebih sehat kan. Mundur 1-2 langkah untuk majunya 10 langkah lebih ke depannya. Jadi begitu pandemiknya ini semakin ada kepastiannya, maka harapannya sudah bisa tembus sampai 7.000-an dalam tempo 1 tahun ke depan.

Dan ada kabar baik lagi kan ternyata ekspornya kita mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah.  Sampai dengan bulan kemarin ya, itu rekor tertinggi dan juga bukan Cuma rekor tinggi tapi juga surplus juga bagus. Surplus ekspor-impornya juga bagus.

Jadi pertumbuhan ekonomi akan menjadi  rendah. Enggak mungkin 7%-an lagi. Kemungkinan ke sekitar 5%




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×