Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan bertahan di zona merah. Senin (8/7), IHSG anjlok 3,68% ke 4.433,63. Ini terjadi karena bursa saham Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pasific yang menurun 1,5% ke 129,31.
Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas menuturkan, dampak negatif kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi perhatian utama investor. Keputusan ini mengerek lonjakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). Rencana penghentian stimulus ekonomi Amerika Serikat (AS) juga menjadi sentimen negatif IHSG. "Investor global khawatir pertumbuhan China tertahan pengetatan kredit," kata Purwoko, Senin (8/7).
Alwy Assegaf, analis Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG akan kembali koreksi pada perdagangan hari ini. Sebab, dari teknikal IHSG membentuk pola long-black candlestick mengindikasikan tekanan seller masih kuat. Ini didukung oleh indikator stochastic membentuk pola dead-cross. Indikator relative strength-index (RSI) masih bearish.
Alwy memproyeksi, IHSG akan melemah dan bergerak di support 4.373 dan resistance 4.510. Sementara Purwoko memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 4.370-4.470.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News