kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Idul Fitri dan Diwali Dorong Harga Emas


Kamis, 21 Agustus 2008 / 21:40 WIB
Idul Fitri dan Diwali Dorong Harga Emas


Reporter: Dyah Megasari,Harris Hadinata | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga emas makin cemerlang saja. Hari iniĀ (21/8), sampai pukul 20.52 WIB, harga emas di Chicago Board of Trade (CBOT) untuk pengiriman bulan Desember sudah mencapai US$ 836,90 per troy ounce. Artinya, dari titik terendahnya selama tahun 2008 di level US$ 791,80 per troy ounce, harga emas sudah naik sekitar 5,7%.

Manajer Pemasaran CIC Futures Herry Setyawan mengatakan, kenaikan harga emas didorong oleh pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). "Sepertinya dolar sedang menarik napas, sehingga harga emas jadi naik," kata Herry, hari ini.

Selain itu, menurut Nico Omer Jonckheere, Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Futures, permintaan emas saat ini memang sedang melonjak, terutama dari India dan Indonesia. Maklum, akhir bulan Oktober nanti, masyarakat India bakal merayakan hari raya Diwali.

Sementara, permintaan dari Indonesia melonjak karena masyarakat mulai membeli perhiasan untuk menyambut datangnya hari raya Idul Fitri di awal Oktober nanti.

Bahkan para pedagang emas, terutama emas batangan, menyatakan kesulitan untuk memenuhi permintaan emas tersebut. "Suplai sangat terbatas di mana-mana, kami tidak punya cukup suplai," sahut Beh Hsia Wah, dealer emas United Overseas Bank di Singapura, sebagaimana dikutip Reuters.

Dus, Nico dan Herry memperkirakan harga emas bisa mencapai kisaran US$ 850 sampai US$ 880 per troy ounce.

Namun sebagaimana dikutip Reuters, David Rinehimer, Direktur Citi Futures Perspective di New York meragukan emas akan naik tinggi. Pasalnya, harga emas masih belum mencapai dasarnya. Sebab, dolar AS masih berpotensi menguat.

David menganggap penguatan harga emas ini hanya koreksi teknikal. "Emas sudah turun dalam, sedikit penguatan tidaklah mengejutkan," ucapnya.

Pendapat tersebut diamini Leo Hadi Loe, konsultan dari World Gold Council (WGC) melihat kenaikan harga emas saat ini lebih karena adanya spekulasi para manajer investasi di Amerika. "Selama ini tidak ada faktor fundamental yang mendasari kenaikan harga emas," tegasnya.

Alhasil, Leo memprediksi harga emas di akhir tahun bakal berada di kisaran US$ 780 - US$ 790 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×