kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ibu kota pindah ke Kalimantan, begini kesiapan emiten semen


Kamis, 29 Agustus 2019 / 14:05 WIB
Ibu kota pindah ke Kalimantan, begini kesiapan emiten semen
ILUSTRASI. Buruh mengangkut sak semen di gudang penyimpanan


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur akan meningkatkan permintaan komponen pendukung bangunan salah satunya semen.

Seperti diketahui, pemindahan ibukota ini diperkirakan menelan biaya Rp 461 triliun dan akan menggunakan 19% dana dari APBN. Biaya tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur bangunan salah satunya adalah gedung-gedung pemerintahan.

Emiten semen menyikapi wacana pemindahan ibukota negara secara beragam. Ada yang menyatakan siap dan ada pula yang memilih fokus untuk memperbaiki kinerja internal.

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR, anggota indeks Kompas100 ini, ) misalnya, mengaku siap berkomitmen dan siap memenuhi kebutuhan semen dalam menunjang pembangunan ibukota baru.

Sebab, emiten pelat merah ini telah memiliki packing plant yang tersebar di Pulau Kalimantan.

Baca Juga: Punya pabrik di Kalimantan, Indocement (INTP) siap dukung pembangunan ibu kota baru

“Kami memiliki beberapa packing plant di Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, dan Pontianak,” ujar Sigit Wahono, GM Corporate Communication PT Semen Indonesia Tbk. 

Setali tiga uang dengan SMGR, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga mengaku siap berkontribusi dalam memenuhi pasokan semen.

Dengan adanya pabrik berkapasitas 2,5 juta ton per tahun di Tarjun, Kalimantan Selatan, INTP, anggota indeks Kompas100 ini, siap memasok semen untuk pembangunan ibu kota di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegara.

“Kami percaya pasokan semen dalam negeri lebih dari cukup untuk pembangunan tersebut,” terang Corporate Secretary PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Antonius Marcos.

Meski demikian, tidak semua emiten semen mengantisipasi perpindahan ibukota ini dengan melakukan ekspansi seperti membangun pabrik baru maupun menambah kapasitas produksi.

PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) misalnya, belum mewacanakan untuk membangun pabrik baru di dekat ibu kota baru.

Baca Juga: Fokus tingkatkan kinerja, Solusi Bangun Indonesia (SMCB) menahan ekspansi

Begitu pula dengan dengan kapasitas produksi. SMCB belum akan menambah kapasitas produksi. “Pengembangan masih berdasar pada rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) SMBR,” ungkap Basthoni Santri, VP Corporate Secretary PT Semen Baturaja Tbk.

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) juga mengaku belum merencanakan untuk membangun pabrik baru maupun menambah kapasitas produksi.

Justru, SMCB saat ini tengah fokus untuk memperbaiki kinerja finansial perusahaan. “Fokus kami untuk peningkatan kinerja finansial,” terang Direktur PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) Agung Wiharto.

Untuk diketahui, per 30 Juni 2019 pendapatan SMCB turun menjadi Rp 4,51 triliun atau turun 1,95% secara year on year (yoy). Pada semester I-2019 SMCB membukukan rugi bersih periode berjalan sebesar Rp 278,51 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×