kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Humpuss Intermoda (HITS) akan memperkuat bisnis jasa pengerukan


Senin, 15 Maret 2021 / 13:13 WIB
Humpuss Intermoda (HITS) akan memperkuat bisnis jasa pengerukan
ILUSTRASI. Humpuss Intermoda (HITS) menjajaki kerja sama dengan perusahaan asing untuk memperkuat bisnis jasa pengerukan.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran terintegrasi PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan asing untuk memperkuat lini bisnis jasa pengerukan. Perusahaan asing ini nantinya akan menjadi mitra strategis supaya bisnis jasa pengerukan HITS tidak hanya berupa pemeliharaan, tetapi juga pembangunan proyek baru.

Komisaris Utama HITS Theo Lekatompessy mengatakan, calon mitra strategis HITS berasal dari Australia, China, dan India. Menurut dia, perusahaan-perusahaan tersebut memiliki struktur biaya yang lebih kompetitif. 

"Kami mencari yang kelas menengah untuk bantu tingkatkan kemampuan PT LIS International agar bisa mengerjakan proyek pengerukan yang bersifat pemeliharaan dengan alat-alat yang bervariasi dan bisa cocok untuk semua medan," tutur dia saat dihubungi Kontan.co,id, Minggu (15/3). Asal tahu saja, bisnis jasa pengerukan HITS dijalankan melalui anak usaha yang mulai beroperasi pada 2016, yakni PT LIS International.

Theo menjelaskan, calon mitra strategis HITS bukan termasuk dalam empat besar perusahaan yang menguasai mayoritas pangsa pasar dalam bisnis pengerukan untuk pembangunan proyek baru. Sebut saja Van Oord dan Boskalis dari Belanda serta Jan De Nul dan DEME dari Belgia.

Baca Juga: Humpuss (HITS) pasang target konservatif tahun ini

Empat perusahaan besar ini menguasai dua pertiga pangsa pasar di lima benua. Sementara di Indonesia, sebesar 90% pangsa pasar bisnis pengerukan dan penimbunan proyek-proyek baru dikuasai oleh Van Oord dan Boskalis.

Menurut Theo, HITS harus mencari mitra di luar empat perusahaan besar tersebut untuk diversifikasi teknologi dan juga menjaga kedaulatan negara. "Kami cari yang masih mau kerja sama dengan lokal untuk transfer teknologi. Kalau empat raksasa dunia tersebut sudah tidak mau," ungkap Theo. 

Baca Juga: Kembali Muncul, Keluarga Cendana Berada dalam Pusaran Kasus Hukum

Saat ini, HITS tengah dalam diskusi serius dengan para calon mitra strategisnya tersebut. Akan tetapi, Theo mengatakan bahwa diskusinya memang berjalan agak lambat karena keterbatasan mobilitas di tengah pandemi Covid-19. 

Sebagai informasi, per September 2020, pendapatan dari bisnis jasa pengerukan HITS adalah sebesar US$ 4,69 juta atau melesat 135,17% secara tahunan. Meskipun begitu, jumlah tersebut baru setara 7,35% dari total pendapatan Humpuss Intermoda per September 2020 yang mencapai US$ 63,71 juta. 

Baca Juga: Harga batubara naik, ini tanggapan Humpuss Intermoda Transportasi (HITS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×