Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajer investasi tetap optimis pada kinerja pasar modal di tengah keinginan Federal Reserve (The Fed) untuk mempercepat proses tapering off dan menaikkan suku bunga. Kinerja reksadana campuran yang menggabungkan aset saham dan obligasi juga diproyeksikan akan tumbuh positif.
Head of Business Development Division HPAM Reza Fahmi mengatakan suku bunga The Fed tidak akan langsung naik tinggi. Secara historis, kenaikan suku bunga The Fed sebesar 0,25% di setiap keputusannya.
Jadi, sejauh ini, Reza menilai dampak isu kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat akan dilakukan secara bertahap dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi dan pasar modal. Reza menilai dampak dari kondisi tersebut tidak akan terlalu signifikan. Di samping itu, para investor masih optimistis dan antusias dengan window dressing di bulan Desember nanti.
"Pemulihan ekonomi dari Covid-19 yang berangsur baik menjadi sentimen positif juga untuk pasar modal," kata Reza, Jumat (26/11).
Baca Juga: Inilah Strategi Manajer Investasi Jaga Hasil Reksadana Campuran
Di tengah kondisi ini, Reza mengatur strategi pengelolaan reksadana campuran dengan memilih obligasi tenor 3-5 tahun. Minimal rating yang dipilih adalah BBB+ untuk menghindari dari risiko.
"Terkait tapering AS sebenarnya sudah lama dirasakan sejak Oktober, tetapi sejauh ini pelaku pasar masih tetap merespon positif, jadi tidak perlu khawatir mengenai tapering, pelaku pasar juga sudah tidak kaget mengenai tapering ini," kata Reza.
Sementara, Reza mengatakan aset saham akan tetap menjadi aset yang mendongkrak pertumbuhan kinerja reksadana campuran di tahun depan. Reza menilai saham TPIA menarik.
Baca Juga: Strategi reksadana campuran Schroders menghadapi kenaikan suku bunga AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News