kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Hore! Nantinya, hot money tak lagi jadi momok


Kamis, 11 November 2010 / 14:00 WIB
Hore! Nantinya, hot money tak lagi jadi momok
ILUSTRASI. Kampung Batik Betawi Terogong


Reporter: Ade Jun Firdaus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tak lama lagi, para investor yang membenamkan duitnya di surat utang beserta produk turunannya seperti reksadana, tak perlu khawatir lagi soal fluktuasi tinggi yang terjadi di pasar obligasi lantaran didorong aksi penarikan dana asing berkategori hot money.

Sebab, pemerintah sedang merancang sebuah dana yang akan digunakan untuk menggantikan dana asing yang keluar secara sporadis atau lazim dikenal bond stability fund.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi Agus Sarwono menjelaskan, dana penstabil obligasi merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam mengantisipasi potensi menggelembungnya dana berkategori hot money di saat dana asing yang cukup deras mengalir ke pasar finansial Indonesia belakangan ini.

"BI akan dukung penuh pembentukan bond stability fund ini," ujarnya, Kamis (11/11). Menurutnya, menipiskan risiko dampak hot money yang masuk ke Indonesia memang harus dilaksanakan atas kerja sama pelaku kebijakan moneter dan fiskal.

Selain itu, lanjut Hartadi, pengalaman ambruknya pasar reksadana yang mayoritas berasetdasarkan obligasi pada tahun 2005 menjadi alasan lain dana penstabil ini dibutuhkan dengan segera. Sebab, ketika itu aksi penarikan dana tak hanya berdampak buruk pada industri reksadana, melainkan juga terasa pada industri perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×