Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Untuk melancarkan bisnisnya, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) tengah membutuhkan pendanaan eksternal. Di kuartal keempat mendatang, SMCB akan menarik pinjaman sebesar Rp 2 triliun.
"Kami baru akan menandatangani perjanjian baru November ini," ungkap Direktur Keuangan Holcim Kent Carson, Kamis (18/9).
Kebutuhan pendanaan tersebut akan diperoleh dari pinjaman beberapa bank lokal dan asing. Adapun, tenor yang diincar yakni tiga sampai empat tahun.
Rencananya, SMCB akan menggunakan Rp 1,2 triliun dari pinjaman itu untuk pembiayaan kembali atau refinancing. SMCB tercatat memiliki utang jangka pendek Rp 900,96 miliar. Kemudian, utang jangka panjangnya adalah Rp 2,62 triliun.
Kemudian, Rp 800 miliar akan dipakai sebagai tambahan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2015. Namun, Kent tak mau menjelaskan berapa kebutuhan capex SMCB tahun depan.
Akhir bulan lalu, Holcim baru mulai melakukan pembangunan terminal semen di Lampung. Terminal tersebut memiliki luas 4,7 hektar dengan kapasitas 1 juta ton. Kent mengatakan, terminal Lampung ini bertujuan untuk mengatasi masalah kemacetan di Terminal Merak.
Kemudian, SMCB pun tengah dalam pembangunan pabrik Tuban 2. Investasinya yakni US$ 315 juta. Kent bilang, pihaknya telah mengamankan pendaan untuk pabrik Tuban.
Kebutuhan dana tersebut diperoleh dari Export Credit Agency (ECA) dari KfW IPEX-Bank GmbH. Pinjaman tersebut bernilai € 71,76 juta dan US$ 3,21 juta. Fasilitas ini memiliki bunga 1,57% per tahun untuk kredit denominasi euro dan 1,84% per tahun untuk dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News