kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Holcim Indonesia (SMCB) meraup pendapatan Rp 7,37 triliun hingga September 2018


Rabu, 10 Oktober 2018 / 14:31 WIB
Holcim Indonesia (SMCB) meraup pendapatan Rp 7,37 triliun hingga September 2018
ILUSTRASI. Semen Holcim


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan semen PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) meningkat 12% menjadi Rp 2,92 triliun pada periode Juli-September 2018. Kontribusi terbesar datang dari volume penjualan sebanyak 3 juta ton dari kebutuhan sektor perumahan dan infrastruktur.

"Hingga akhir September 2018, penjualan meningkat 7% menjadi Rp 7,37 triliun," kata Presiden Direktur SMCB Gary Schutz dalam keterbukaan informasi, Rabu (10/10).

Bahkan, kenaikan EBITDA perusahaan itu sudah mendekati 30% dibandingkan kuartal III-2017. "Kami telah mencapai kinerja yang sangat baik dengan memanfaatkan tren di pasar sejak kuartal II 2018 dan ini jadi momentum yang baik bagu kami untuk meningkatkan harga jual rata-rata," jelas Gary.

Holcim juga belum lama memperkenalkan kemasan baru, untuk produk unggulannya yakni PowerMax. Selian itu, perusahaan semen ini juga menyediakan aplikasi beton unggulan seperti SpeedCrete, ThruCrete, ApexCrete, ColoCrete dan DekoCrete.

Holcim menargetkan pertumbuhan penjualan di atas 6% di akhir 2018. Peningkatan EBITDA juga akan terbantu oleh program program efisiensi, termasuk dengan mengoptimalkan saluran distribusi, produksi dan pemanfaatran bahan bakar alternatif.

Di sisi lain, SMCB juga sangat mendukung upaya pemerintah untuk terus berinvestasi dan mengedepankan pembangunan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara.  Apalagi mengingat pasokan semen nasional yang membeludak. 

Holcim berharap pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan untuk penyerapan hasil produksi semen nasional. Apalagi, SMCB mengklaim adanya kelebihan pasokan yang berdampak pada tekanan harga. "Ini menjadikan 2019 sebagai tahun yang masih akan sangat menantang bagi industri semen," jelas Sales Director SMCB Surindro Kalbu Adi kepada Kontan.co.id, Selasa (9/10).

Selain itu, Holcim juga akan selalu terbuka dengan opsi pasar ekspor, meski prioritas utama adalah fokus untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Saat ini kami melakukan ekspor klinker ke beberapa negara yang ada di Asia dan Australia," kata Surindro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×