Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Proses penerbitan saham baru atau rights issue PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) mendekati tahap akhir. Jadwal eksekusi saham baru oleh para pemegang saham perusahaan perkebunan ini telah berakhir kemarin.
Meski begitu, Direktur Utama UNSP Ambono Janurianto mengakui belum mengetahui hasil akhir aksi korporasi itu. Data yang diperolehnya baru sampai Jumat pekan lalu (19/2). "Akhir pekan lalu, subscription-nya sudah sampai 70%," ujar dia kepada KONTAN, kemarin (23/2).
Senada dengan Ambono, manajemen Danatama Makmur selaku pembeli siaga juga belum mengetahui hasil akhir rights issue UNSP. "Hal ini karena masih ada waktu hingga Rabu besok (hari ini), untuk pemesanan yang berlebih," kata Steffen Fang, Vice President Investment Banking Danatama Makmur.
Dia menambahkan, selaku pembeli siaga, Danatama baru mengetahui jumlah saham yang harus mereka beli pada hari Kamis nanti (25/2). Sejauh ini, Danatama menyatakan sudah menyiapkan dana untuk membeli berapapun saham rights issue UNSP yang masih tersisa.
Sekedar mengingatkan, perusahaan perkebunan Grup Bakrie tersebut menerbitkan sebanyak 9,47 miliar saham baru. Harga penawarannya sebesar Rp 525 per saham. Dari hajatan tersebut, UNSP bisa meraup dana segar hingga Rp 4,97 triliun.
Sebagian besar duit yang diperoleh dari hajatan tersebut akan dialokasikan untuk membiayai akuisisi beberapa perusahaan oleokimia milik Grup Domba Mas. Yaitu, Domas Agrointi Prima, Domas Agrointi Perkasa, dan Domas Sawitinti Perdana. Nilai dana akuisisi itu mencapai Rp 2,2 triliun. Manajemen UNSP menargetkan akusisi rampung akhir bulan ini.
Dari akuisisi Grup Domba Mas, UNSP menargetkan pendapatannya dalam dua tahun ke depan meningkat menjadi Rp 6 triliun hingga Rp 7 triliun. Sedangkan target pendapatan UNSP tahun ini sebesar Rp 2,9 triliun. Maklum, perusahaan oleokimia Domba Mas itu baru berproduksi penuh mulai pertengahan tahun 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News