Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Berbagai proyek infrastruktur dan properti yang bergulir tahun ini menjadi berkah tersendiri bagi PT Semen Gresik Tbk (SMGR). Produsen semen terbesar di Indonesia ini berhasil membukukan kinerja kinclong sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.
Laba bersih Semen Gresik hingga kuartal ketiga 2008 mencapai Rp 1,8 triliun. Berarti, laba ini melonjak 41,4% dibandingkan pencapaian pada periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,27 triliun.
Peningkatan laba bersih ini sejalan dengan pendapatan perusahaan yang mencapai Rp 8,8 triliun atau tumbuh 24,1% dibandingkan kuartal ketiga 2007 yang sebesar Rp 7,09 triliun. "Yang utama adalah karena kenaikan volume penjualan semen," kata Sekretaris Perusahaan SMGR Sunardi Prionomurti, Kamis (23/10).
Menurut dia, volume penjualan semen SMGR di pasar domestik tumbuh 10% menjadi 12,37 juta ton hingga kuartal ketiga tahun ini. Catatan saja, penjualan semen di pasar domestik menyumbang 94% terhadap total volume penjualan bubuk abu-abu Semen Gresik.
Angka penjualan semen itu termasuk penjualan semen dari dua anak usahanya, yakni PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa. Tapi, volume penjualan terbesar masih tetap dari Semen Gresik, yang menyokong 53,05%. Setelah itu, Semen Padang menyumbang 31,65% dan terakhir penjualan bubuk abu-abu Semen Tonasa menyumbang 17,62% terhadap total penjualan.
Selain berhasil menaikkan penjualan, perusahaan ini juga berhasil menekan biaya. Misalnya biaya distribusi dan ongkos membeli bahan bakar. Alhasil, operasional SMGR bisa lebih irit dan pada akhirnya laba pun semakin meningkat.
Sunardi bilang, Semen Gresik makin selektif memilih pasar. "Misalnya dengan mengurangi penjualan di daerah yang kurang berprospek dan mencari daerah jual baru," imbuhnya. Dengan cara itu, SMGR bisa mengirit biaya distribusi.
Perusahaan pelat merah ini juga masih berupaya meningkatkan volume penjualan hingga akhir tahun nanti. Caranya dengan meningkatkan kapasitas produksi pabrik semen. "Kami menargetkan kapasitas pabrik meningkat dari 18 juta ton per tahun menjadi 18,3 juta ton per tahun," timpal Kepala Divisi Komunikasi Semen Gresik Saifuddin Zuhri.
Sayang, Saifuddin enggan menyebutkan target penjualan dan laba bersih SMGR pada akhir tahun nanti. Ia hanya bilang bahwa Semen Gresik akan berupaya menjaga 44% pangsa pasar semen di Indonesia yang sudah ada di tangannya.
SMGR juga belum berencana menaikkan harga jual dalam waktu dekat. "Kalau kondisi pasar seperti ini, bagaimana kami bisa menaikkan harga semen," tukas Sunardi.
Alhasil, perusahaan tersebut memilih mengoptimalkan produksi dan melakukan efisiensi biaya guna menaikkan laba bersih. Sekadar catatan, hingga akhir September 2008, utang jangka panjang SMGR tinggal Rp 84 miliar. Sedangkan rasio total utang terhadap ekuitas turun dari 1,92% menjadi 1,1%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News