Reporter: Handoyo, Hikma Dirgantara, Yudho Winarto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih belum mampu bangkit di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg pukul 16.30 WIB, rupiah pasar spot pada level Rp 13.940 per dolar AS turun 0,39% dari sesi sebelumnya pada level Rp 13.887 per dolar AS. Artinya, rupiah melemah tujuh hari berturut-turut.
Sementara, berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) rupiah berada di Rp 13.966 per dolar AS, melemah dari posisi hari Selasa (25/2) sebesar Rp 13,893 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah masih akan melanjutkan tren negatif pada esok hari
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong melihat potensi pelemahan rupiah hari ini masih akan terjadi. Ini karena tren sentimen eksternal masih terlalu kuat dan terus menekan rupiah dalam beberapa hari terakhir.
"Rupiah masih akan melemah terbatas karena resistance teknikal. Selain itu, terus beredarnya virus corona ke berbagai negara baru masih menjadi sentimen eksternal yang mempengaruhi pergerakan rupiah,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (25/2).
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri juga punya pendapat yang sama. Virus corona yang belum menemui titik terang akan membuat pelaku pasar mengalihkan pandangannya ke aset safe haven seperti dolar AS.
Baca Juga: IHSG diprediksi menguji zona hijau pada perdagangan Rabu (26/2), ini pertimbangannya
“Dari sisi internal tidak ada katalis yang mungkin bisa menahan pelemahan rupiah. Banjir di Jakarta mengakibatkan volume perdagangan menurun, ini bukan sesuatu yang positif di mata investor,” terangnya.
Reny menebak rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.850 per dolar AS-Rp 13.945 per dolar AS. Semetnara Lukman memproyeksikan rupiah akan berada di level Rp 13.850 per dolar AS-Rp 13.925 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News