Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penawaran umum saham perdana, PT Amman Mineral International sempat dikabarkan tertunda. Namun rencana initial public offering (IPO) itu masih tercatat dalam pipeline Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK menerangkan tadinya Amman Mineral akan menggunakan laporan keuangan per 30 September 2022, tetapi ada perubahan.
"Tadinya akan menggunakan laporan keuangan 30 September 2022, lalu diubah dari Amman Minerals menggunakan laporan keuangan per 31 Desember 2022," jelas dia dalam konferensi pers virtual, Senin (3/4).
Inarno bilang Amman Minerals sudah memasukkan dokumen untuk IPO pada 21 Maret 2023. Saat ini, OJK tengah melakukan penelaahan dan prosesnya masih terus berlanjut.
"Saat ini kami sedang menelaah dan sedang berlanjut," tandasnya.
Baca Juga: Progres Proyek Smelter Amman Mineral Capai 51,63% hingga Januari
Mengacu sumber Kontan pada 9 Maret 2023 menyatakan penundaan karena belum jelasnya aturan ekspor mineral, khususnya tembaga yang menjadi produk Amman Mineral, selain emas.
"Para calon investor strategis IPO Amman Mineral masih menunggu kejelasan mengenai aturan ekspor mineral," ucap sumber Kontan.
Mengacu pemberitaan Bloomberg, Amman Mineral Internasional mengincar dana IPO sejumlah US$ 1 miliar. Jika menggunakan kurs di Rp 15.274, maka nilainya mencapai Rp 15,27 triliun.
Rencana nilai IPO itu bakal menjadi nilai IPO terbesar di Indonesia pasca pencatatan saham perdana PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel senilai US$ 1,3 miliar di November 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News