kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hilirisasi emiten tambang bakal menguntungkan, jika ada kejelasan ini


Minggu, 10 Maret 2019 / 21:54 WIB
Hilirisasi emiten tambang bakal menguntungkan, jika ada kejelasan ini


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana beberapa emiten pertambangan untuk melakukan hilirisasi industri dinilai memiliki prospek positif bagi kinerja emiten di jangka panjang. Adapun beberapa emiten yang diketahui bakal melakukan hilirisasi yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menilai, upaya hilirisasi untuk jangka panjang bisa membawa dampak positif bagi kinerja emiten di jangka panjang. Hanya saja, untuk mencapai tahap hilirisasi tersebut masih membutuhkan waktu yang cukup panjang menurutnya.

"Yang marak saat ini kan hilirisasi gasifikasi batubara, cuman kita belum tahu detailnya seperti apa baik dari pemerintah maupun manajemen perusahaan," kata Yaki kepada Kontan.co.id, Jumat (8/3).

Menurutnya, manajemen PTBA sudah beberapa tahun terakhir telah mencanangkan untuk melakukan hilirisasi, khususnya gasifikasi batubara. Hanya saja, upaya tersebut tentunya membutuhkan dana yang besar dan moment yang tepat.

Apalagi, Yaki menilai langkah hilirisasi masih terkendala oleh proses Research and development (R&D) dan kebutuhan dana yang besar.

"Tentunya, manajemen butuh capital expenditure (capex) yang besar juga. Dengan harga coal yang saat ini cenderung masih di bawah, takutnya mereka akan agak kerepotan," ungkapnya.

Dengan begitu, kondisi tersebut juga akan mempengaruhi kinerja emiten ke depan, termasuk setoran dividen mereka ke pemerintah. Sehingga, Yaki menilai rencana hilirisasi perlu dipikirkan secara matang oleh perusahaan, "mungkin faktor R&D dan sebagainya masih banyak dipertimbangkan," jelasnya.

Namun, untuk jangka panjang Yaki menilai langkah hilirisasi akan berdampak positif bagi kinerja emiten. Apalagi, jika berkaca dari berbagai produk turunan CPO cenderung memiliki nilai atau harga yang lebih tinggi.

Sehingga, proses hilirisasi akan semakin menguntungkan jika dilakukan dengan sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan memiliki petunjuk teknis (juknis) maupun petunjuk pelaksana (juklak) yang jelas dari Pemerintah.

Sebagai gambaran, PTBA sudah melakukan pencanangan proyek hilirisasi gasifikasi batubara menjadi DME yang bisa dijadikan pengganti LPG, begitu juga dengan ANTM yang bakal bekerja sama dengan induk usahanya Inalum untuk produksi alumina. Sedangkan BUMI, masih melakukan kajian terkait rencana gasifikasi batubara menjadi metanol hingga menjadi fuel diesel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×