Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Sektor pertambangan kembali menggeliat, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) menaikkan target penjualan tahun ini. Kini, distributor alat berat ini memasang target penjualan alat berat tahun 2009 sebanyak 1.200 unit, naik 50% dari sebelumnya sebanyak 800 unit.
Memang target baru HEXA ini lebih rendah ketimbang penjualan tahun lalu sebanyak 1.900 unit. Namun, HEXA optimistis, pendapatan dan laba bersih masih bisa sama bahkan melebihi kinerja keuangan tahun lalu. Sebab, penjualan suku cadang alat berat tumbuh lumayan.
Tahun lalu, pendapatan HEXA Rp 2,79 triliun, dengan laba bersih Rp 255 miliar. Hingga Juli 2009, laba bersih HEXA mencapai Rp 140 miliar. "Penjualan suku cadang tumbuh 40% tahun ini," kata Sekretaris Perusahaan HEXA Heri Akhyar, kemarin (9/9).
HEXA memutuskan menaikkan target penjualan karena melihat tren kenaikan angka penjualan beberapa bulan terakhir. Sebagai gambaran, Juli 2009 lalu, Hexindo menjual 127 unit alat berat. Agustus 2009, penjualan HEXA naik 8,6% menjadi 138 unit.
Total jenderal, dalam delapan bulan pertama 2009, HEXA sudah menjual sekitar 700 unit alat berat. Ini berarti, HEXA harus menjual 500 unit alat berat lagi untuk memenuhi target tahun ini.
Penjualan ekskavator menyumbang 95% total penjualan alat berat HEXA. Sisanya berasal dari penjualan alat berat ukuran yang lebih kecil seperti buldoser dan wheel loader.
Jumlah penjualan alat berat untuk sektor perkebunan dan pertambangan boleh dibilang seimbang. Bedanya hanya pada spesifikasi alat berat. HEXA menjual alat berat ke sektor perkebunan dengan kapasitas angkut 10 ton sampai 30 ton. "Rata-rata harganya US$ 90.000 per unit," katanya.
Sedangkan untuk sektor pertambangan, HEXA menjual alat berat berkapasitas di atas 120 ton. Harga rata-rata ekskavator raksasa ini sekitar US$ 2 juta per unit.
Catatan saja, pada penutupan perdagangan bursa saham kemarin (9/9), harga saham HEXA naik 2,7% menjadi Rp 2.850 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News