kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.794   1,00   0,01%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Hensel Davest Indonesia akan lepas 381,17 juta saham saat IPO


Selasa, 18 Juni 2019 / 14:58 WIB
Hensel Davest Indonesia akan lepas 381,17 juta saham saat IPO


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hensel Davest Indonesia Tbk berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebanyak-banyaknya 381,17 juta saham atau 25% dari modal yang ditempatkan disetor penuh.

Rentang harga penawaran saham IPO Hensel sekitar Rp 396 - Rp 525 per saham dengan proyeksi perolehan dana sebesar Rp 150,94 miliar sampai dengan Rp 203,11 miliar. Hensel Davest memilih PT Mirae Asset Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi saham.

Sebagai informasi tambahan, Hensel Davest Indonesia melakukan periode bookbuiding pada 17 Juni-24 Juni 2019. Kemudian pada 12 Juli 2019, perusahaan teknologi ini akan resmi melantai di bursa.

Direktur Utama Hensel Davest Indonesia Hendra David menjelaskan, dana hasil dari IPO setelah dikurangi biaya emisi, 65% diantaranya untuk peningkatan modal kerja salah satu produk fintechnya yakni Davestpay.

"Biaya ini akan digunakan untuk mengakuisisi merchant berupa UMKM atau warung dan individu," jelasnya dalam acara paparan publik di Thamrin Nine Complex, Selasa (18/6).

Dana hasil IPO juga akan digunakan untuk pembelian persediaan barang dagang dan pembiayaan piutang usaha kepada pelanggan. Sementara 10% lainnya akan digunakan untuk meningkatkan teknologi komunikasi informasi dan pengembangan sumber daya manusia.

Sisanya sekitar 25% dana hasil IPO akan digunakan membeli bangunan untuk operasional perusahaan.

Dari awal tahun hingga 12 Juni 2019, Hensel Davest membukukan kenaikan laba hingga 105% year to date (ytd) menjadi Rp 8,3 miliar.

Adapun pendapatannya juga naik menjadi Rp 4,1 triliun. Rinciannya Rp 4,07 triliun dari penjualan produk PLN seperti token listrik dan sisa pendapatannya dari produk lainnya.

Kendati demikian, dilihat dari perolehan laba yang minim dibandingkan pendapatan, menurut Hendra, karena saat ini perusahaan masih melakukan subisidi atau cash back untuk promosi.

Sampai Juni 2019, jumlah agen Hensel Davest sebanyak 150.000 agen pembayaran yang terdiri dari perusahaan swasta distributor lokal, UMKM, hingga perorangan.

Demi memuluskan langkah ekspansi dan meningkatkan kinerja. Hensel Devest berencana melakukan upaya strategis yaitu ekspansi ke Indonesia bagian barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×