Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Henky menekankan pentingnya memahami tujuan investasi dan profil risiko sebelum memulai.
Ia menyarankan generasi muda untuk memulai dengan mengalihkan sebagian dana gaya hidup, seperti untuk kopi kekinian, bioskop, atau jalan-jalan, ke investasi.
Misalnya, jika biasanya 50% pendapatan dihabiskan untuk hiburan, maka bisa dikurangi menjadi 25%, dan sisanya dialokasikan untuk investasi.
Pemula yang memiliki profil konservatif dapat memulai dengan instrumen berisiko rendah seperti deposito atau obligasi.
Baca Juga: Jangan Takut, Ini Daftar Pertanyaan yang Bisa Ditanyakan saat Interview Kerja
Bagi yang lebih agresif, bisa mencoba saham blue chip sebagai langkah awal, lalu secara bertahap mempelajari instrumen berisiko tinggi seperti kripto.
Henky juga merekomendasikan emas sebagai pilihan investasi jangka panjang.
Meski banyak orang menunda membeli emas karena harganya dianggap mahal, faktanya harga emas terus mengalami kenaikan dalam lima tahun terakhir.
Ia mengingatkan, investasi membutuhkan konsistensi dan kesabaran.
"Jangan ikut-ikutan. Setiap orang harus belajar menganalisis, memahami dasar-dasar investasi, dan menyusun strategi sebelum mengambil keputusan," ujarnya.
Selanjutnya: Kode Redeem Honor of Kings (HoK) Juni 2025 Terbaru Banjir Reward! Yuk Klaim Sekarang
Menarik Dibaca: 4 Faktor Pemicu Orang Mudah Marah dan Emosi, Kenapa Ya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News