Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ternyata, risiko investasi pada aset kripto tak berhenti sampai di situ. Laporan .Tech Domains juga mengungkapkan bahwa 60% investor kripto mengaku investasi mereka pada aset kripto ini berdampak negatif pada hubungan pribadi mereka sendiri dengan pasangan.
Bahkan, 94% orang yang menginvestasikan 50-75% dari total kekayaan bersih mereka ke aset kripto mengaku telah melihat dampak negatif yang ditimbulkan dari investasi ini pada kondisi hubungan mereka yang merenggang.
Belum lagi banyak cerita yang beredar bahwa investor kripto rela menjual rumah dan bisnisnya demi bisa berinvestasi pada aset kripto.
"Mungkin tidak mengherankan bahwa begitu banyak investor crypto mengalami ketegangan pada hubungan pribadi mereka," tulis .Tech Domains.
Baca Juga: Bahaya, bursa cryptocurrency terbesar di Turki kolaps
Jeffrey Halley, seorang analis pasar senior di Oanda Asia-Pacific Pte, tak memungkiri dengan temuan riset tersebut.
Halley mengatakan, investor kripto akan mengalami tekanan yang meningkat dalam hubungan nya apabila pasangan mereka termasuk seseorang yang tidak percaya dengan cryptocurrency ini.
"Terutama ketika crypto memiliki perubahan nilai tukar harian yang besar, dan dengan demikian juga memengaruhi nilai portofolionya," lanjut Halley.
Baca Juga: Aset kripto berbasis decentralized finance (deFi) dianggap lebih menarik, kenapa?
Dia menambahkan, uang dan keserakahan juga dapat merusak hubungan personal si investor tersebut. "Jika seorang investor menjadi jutawan di atas kertas, atau kehilangan segalanya, persepsi kedua belah pihak dalam hubungan itu terhadap satu sama lain bisa berubah," kata Halley, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Senin (26/4/2021).